Pariwisata Aceh Kurangi Pengangguran

Banda Aceh, NAD - Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengatakan, pengembangan industri pariwisata di tanah Serambi Mekah saat ini berkembang pesat sehingga diharapkan bisa mengurangi angka pengangguran di daerah itu. "Pengembangan sektor wisata yang bernuansa Islami berkembang pesat, sehingga sektor tersebut dapat memperkecil angka pengangguran di daerah ini," kata Irwandi dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kadis Pariwisata Aceh, H. Mirzan Fuadi, pada rakor Pariwisata di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (14/5).

Ia mengatakan, munculnya industri pariwisata juga berakses pada kesempatan lapangan usaha bagi masyarakat yang ada di sekitar lokasi wisata. Aceh sendiri yang terletak di ujung barat Sumatera itu cukup strategis dan memiliki sejumlah objek wisata yang patut dibanggakan.

“Untuk itu, pembangunan di Aceh terus ditingkatkan, khususnya dalam pengembangan industri pariwisata secara berkelanjutan tanpa mengorbankan nilai budaya dan norma agama,” kata gubernur. Kepada para peserta rakor, ia mengharapkan dapat merancang pembangunan wisata yang representatif.

Selanjutnya, Aceh yang telah memberlakukan syariat Islam kepada masyarakatnya juga perlu disosialisasikan tentang makna pariwisata itu sendiri, karena pembangunan sektor pariwisata harus benar-benar dapat mendatangkan manfaat sekaligus dirasakan oleh masyarakat.

Ia menambahkan, selama ini wisata selalu diidentikkan dengan maksiat. Oleh karena itu, untuk menghapus kesan tersebut, gubernur berkali-kali minta agar para peserta dapat menyosialisasikan pariwisata Islami kepada masyarakat.

Hal yang perlu menjadi perhatian bagi para pelaku wisata untuk menghindari terjadinya reaksi yang muncul di tengah masyarakat yang tak kalah pentingnya adalah dapat mempertimbangkan segala aspek sosial budaya, ekonomi dan politik lingkungan setempat.

Di bagian lain, Bupati Aceh Tengah, H. Nasaruddin, menyebutkan daerah dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah memiliki sejumlah objek wisata alam dan wisata budaya. Dalam pengembangan wisata di daerah penghasil kopi itu, Pemkab Aceh Tengah dan Pemerintah Provinsi Aceh telah melakukan berbagai upaya seperti membangun sejumlah infrastruktur pendukung. Upaya tersebut adalah dalam rangka untuk menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Sehubungan dengan sarana komunikasi, menurut Nasaruddin, daerah yang dikelilingi dengan pegunungan Bukit Barisan itu hampir seluruhnya telah dapat dijangkau sarana komunikasi. Namun di beberapa kawasan tertentu diakuinya sulit untuk mendapatkan sinyal dari telepon seluler. Menjawab permasalah ini, Pemkab Aceh Tengah akan terus berupaya mencari solusinya. (dat04/ann)

Sumber: http://www.waspada.co.id 15 Mei 2009
-

Arsip Blog

Recent Posts