Pariwisata Warisan Budaya Makin Diminati Masyarakat Dunia

Yogyakarta - Sektor pariwisata merupakan industri perdagangan jasa terbesar di dunia saat ini yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Beberapa negara menjadikan pariwisata sebagai sumber penghasilan utama.

Hal itu disampikan pakar pariwisata Alistair G Speirs di sela-sela acara World Conference on Culture, Education and Science (WISDOM) 2010, di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) di Bulaksumur, Yogyakarta.

"Industri jasa pariwisata saat ini terus tumbuh dan semakin diminati masyarakat global. Tumbuhnya industri pariwisata ini disebabkan semakin bertambahnya pariwisata museum dan berbagai jenis warisan budaya," katanya.

Dia mengusulkan agar setiap daerah untuk mempertahankan kekayaan heritage atau warisan budaya sebagai salah satu daya tarik wisata. Sebab kebanyakan turis akan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menikmati pengalaman berkunjung ke berbagai warisan budaya.

Menurut dia, salah satu tujuan wisata dari berbagai dunia yang sudah dikemas dengan kualitas yang sangat baik diantaranya wisata Candi Borobudur dan Bali. Borobudur memberikan pengalaman mengesankan bagi pengunjungnya.

"Sedangkan Bali, memiliki daya tarik yang sangat luar biasa. Eksotis sekali," ungkap pendiri Phoenix Communications ini.

Dia mengatakan Bali dan Borobudur merupakan dua lokasi dari 115 tempat yang paling sering dikunjungi wisatawan dunia. Yang lainnya, seperti Chiang Mai di Thailand, Tembok Raksasa di China, Hue di Vietnam, Kyoto di Jepang dan Rajashtan, India.

Manurutnya, masih banyak warisan budaya lainnya yang bisa dipromosikan kepada wisatawan. Oleh karena itu perlu adanya paket wisata sebagai alternatif tujuan pariwisata. Ia mencontohkan, seperti Singapura yang tidak memiliki warisan budaya namun menawarkan paket wisata belanja modern.

"Thailand juga sama dengan menawarkan paket belajar dan plesir ke Thailand melalui program Amazing Thailand," katanya.

Acara WISDOM 2010, Rabu (8/12/2010) secara resmi ditutup oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Ir Jero Wacik di Graha Sabha Pramana, UGM. Deklarasi dan hasil seminar kemudian diserahterimakan secara simbolis dari Rektor UGM, Prof Ir Sudjarwadi, MEng PhD kepada Jero Wacik. Mantan Menteri Pariwisata, Pos & Telekomuniasi, Joop Ave berkesempatan menyampaikan hasil kesimpulan perhelatan ini dalam bentuk Conference Reflection.

Deklarasi WISDOM 2010 ini akan disampaikan langsung oleh Jero Wacik kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai rekomendasi penyelenggaraan World Culture Forum 2012 (WCF 2012) di Bali. WCF merupakan gagasan dan inisiatif dari Presiden SBY untuk menjadikan forum ini sebagai pasangan World Economic Forum (WEC) di Davos, Swiss.

Pada penghujung acara peserta diajak melawat beberapa desa yang terkena erupsi Merapi dalam "Post-Merapi Eruption Social Program". Mereka mengunjungi dusun-dusun di Desa Umbulharjo dan Kepuharjo Cangkringan.

Program ini bertujuan untuk memberi kesempatan bagi para peserta WISDOM 2010 untuk memahami "The Spirit of Merapi" yang menjadi akar kearifan lokal yang telah ada dalam masyarakat sekitar Merapi selama berabad-abad. Kunjungan tersebut juga menunjukkan kepada para peserta WISDOM 2010, bagaimana kearifan lokal berperan sebagai sumber daya alam untuk menjaga Merapi dan penduduk di sekitarnya.(bgs/fay)

-

Arsip Blog

Recent Posts