Pemangku Adat Harus Berkontribusi dalam Tour de Singkarak

Jakarta - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik berharap, penyelenggaraan Tour de Singkarak 2009 yang berlangsung di Sumbar, 29 April hingga 3 Mei 2009 mampu menjadi salah satu ikon damainya Indonesia meski proses-proses Pemilu 2009 tengah berlangsung dan memasuki tahap kritis.

“Tour de Singkarak merupakan salah satu peristiwa yang sangat penting dan strategis dalam dunia pariwisata dan olahraga Indonesia, sebab Tour de Singkarak diselenggarakan di tengah memanasnya suhu politik nasional. Tapi kita sudah berkomitmen acara tersebut akan berlangsung secara baik dan memberi signal ke dunia internasional bahwa suksesi kepemimpinan tidak harus mencemaskan atau mengganggu dunia pariwisata dan olahraga,” kata Jero Wacik di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dijelaskan Jero Wacik, paradigma lama yang selalu menghubungkan sebuah proses politik dengan kekerasan harus dihapus dari pikiran dan perasaan kita. Untuk itu Tour de Singkarak 2009 harus mampu meyakinkan dunia internasional bahwa proses demokrasi telah berada di jalur yang benar dan berkembang secara sehat.

Lebih rinci dia tegaskan, Tour de Singkarak secara resmi telah terdaftar dalam calendar of event tahunan Union Cycliste Internationle (UCI). “Sesuai dengan persyaratan yang diberikan UCI untuk sebuah even internasional, maka Tour de Singkarak dapat dilaksanakan karena dipastikan minimal akan diikuti oleh 15 negara asing dan 10 tim dalam negeri,” ujar Jero Wacik. Kini tinggal bagaimana menyikapi peristiwa intersional tersebut. “Jika bangsa ini menginginkan kegiatan tersebut mampu mendatangkan image di mata internasional dan sekaligus memberikan nilai ekonomi kepada masyarakat, maka seluruh lapisan masyarakat, jajaran pemerintah dan pemangku adat di Sumatera Barat harus berkontribusi terhadap suksesnya Tour de Singkarak,” harapnya.

Dia juga menjelaskan, sukses tidaknya Tour de Singkarak di Ranah Minang akan sangat berpengaruh terhadap berbagai kegiatan internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia dalam tahun 2009 ini. Menbudpar menegaskan, dunia olahraga sepeda dan pariwisata internasional selama ini hanya dikenal ada di Langkawi, Malaysia.“Dengan berbagai upaya untuk meyakini dunia internasional, maka untuk tahun 2009 ini olahraga sepeda dan pariwisata bertaraf internasional ini hanya ada di Sumatera Barat,” tegasnya.

Iven ini berhadiah total US$ 60 ribu. Menempuh jarak 459 km dibagi dalam 4 etape masing-masing Padang–Bukittinggi (92,3 km), Bukittinggi–Sawahlunto (85,1 km), Sawahlunto–Danau Singkarak (90,2 km), Danau Singkarak–Danau Kembar–Danau Singkarak (188 km).Selain itu juga digelar konser musik bertajuk “The Soul of Minangkabau” yang dipimpin Dwiki Dharmawan yang menampilkan kolaborasi musisi Jakarta dengan Sumbar serta sepeda santai yang diikuti 5 ribu sepeda kuno. (fas/jpnn)

Sumber: http://www.posmetropadang.com 27 April 2009
-

Arsip Blog

Recent Posts