Penelitian Gajah Purba di Blora Perlukan Dana

Bandung, Jawa Barat — Penelitian gajah purba yang ditemukan di Blora, Jawa Tengah, baru-baru ini, memerlukan bantuan dana dari berbagai pihak. Tanpa dukungan dana, penelitian atas penemuan fosil gajah utuh yang pertama kali dalam 150 tahun terakhir itu, bisa berlangsung sangat lama. Demikian dikatakan oeh ahli paleontologi vertebrata dari Badan Geologi, Prof Dr Fachroel Aziz, usai memberikan kuliah publik di Museum Geologi Bandung, Rabu (27/5). Fosil gajah purba yang ditemukan tim Fachroel Aziz di Blora, saat ini sedang dalam proses preparasi di Museum Geologi Bandung.

Fachroel Aziz menjelaskan, penelitian atas gajah purba di Indonesia sudah berlangsung sejak 150 tahun lalu. Namun, baru kali ini ditemukan sebuah fosil gajah purba yang utuh. Selain itu, jenis gajah purba yang ditemukan pada 23 Maret 2009 itu, kemungkinan besar merupakan jenis gajah purba yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Dijelaskannya, secara umum ada tiga jenis gajah purba yang hidup dan berkembang di Indonesia, yaitu Mastodon, Stegodon, dan Elephas. Mastodon datang ke Jawa sekitar 1,4 juta tahun yang lalu, kemudian Stegodon muncul sekitar 1,2 juta tahun yang lalu, dan Elephas sekitar 800 ribu tahun yang lalu.

Jika dilihat dari sususan gigi, Mastodon memiliki 4-6 lempeng gigi, Stegodon memiliki 11-13 lempeng gigi, dan Elephas memiliki 23-27 lempeng gigi. Uniknya, fosil gajah purba yang ditemukan di dalam lapisan tanah di tepi Sungai Bengawan Solo itu memiliki 14 lempeng gigi. "Bisa jadi gajah ini merupakan tahapan evolusi dari Mastodon ke Stegodon, atau memang gajah ini merupakan jenis yang lain. Itu harus dilakukan penelitian lebih dalam," kata Aziz. (A-132/A-50)

Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com 29 Mei 2009
-

Arsip Blog

Recent Posts