Suami-Istri Tiduri 52 Perawan dan 49 Perjaka

Bukan hanya di Indonesia terdapat fenomena dukun cabul, tapi di luar negeri seperti Inggris dan AS misalnya, terdapat hal yang serupa, bahkan lebih gila lagi.

Terasa aneh memang jika ada sepasang suami istri, namun si suami telah meniduri 52 perawan sedangkan istrinya juga melayani seks 49 perjaka. Banyaknya perawan dan perjaka yang dilayani seks itu merupakan bagian dari 3.323 laki-laki dan perempuan yang pernah mereka tiduri selama 19 tahun "bekerja". Gila!

Itulah pasangan Sarah Moore, 39 dan Geoff Daniels, 40, yang berprofesi sebagai partner pengganti seksual bagi siapa pun yang mengalami masalah di ranjang. Mereka buka praktek profesi itu di Hammersmith, London Barat, Inggris dan Los Angeles, AS.

Pasangan ini membantu orang orang yang bermasalah di ranjang, dengan konsultasi terbuka, memberikan terapi pijat, pelajaran seks dan mempraktekkannya tanpa paksaan.

"Kami bangga dengan mata pencaharian seperti ini. Kami tidak pernah merasa buruk dengan tidur bersama suami atau istri orang, bahkan dalam waktu relatif panjang sekalipun tak masalah," kata Sarah, seperti dikutip the Sun (30/11).

Sarah dan Geoff telah berkeliling dunia untuk menjalani profesi unik tersebut, yang telah mereka lakukan selama 19 tahun, dimulai kala pasangan ini masih muda dan kuat. Geoff, pria kelahiran Amerika itu mengaku sudah melayani seks kepada 2.162 wanita dan "membantu" memulihkan kepercayaan 52 orang yang kehilangan keperawanan. Sedangkan Sarah sudah melayani seks kepada ribuan lelaki termasuk diantaranya 49 perjaka.

Namun demikian mereka mengaku tak mau disamakan dengan pelacur karena apa yang dilakukan itu adalah bentuk profesi partner. Dia mengaku dibayar bukan untuk ngeseks melainkan melayani konsultasi masalah di ranjang. Sedangkan hubungan seks diakuinya sebagai bagian dari pelayanan itu. Daerah operasi mereka meliputi Inggris, Perancis, Amerika dan Australia.

Sarah sendiri mengaku, telah kehilangan keperawanannya sejak usia 15 tahun ketika bertemu Geoff yang saat itu berumur 20 tahun. Mereka saling jatuh cinta pada pandangan pertama dan akhirnya menikah hingga kini. Bermula dari kejadian itu, Sarah berfikir untuk memanfaatkan seks dalam membantu orang-orang yang bermasalah di ranjang, yang tentu saja belum digarap oleh para dokter maupun psikolog.

Masalah yang dihadapi oleh "pasien" Sarah maupun Geoff adalah memperlama hubungan seks, disfungsi ereksi, pemulihan penyimpangan seks dan sebagainya. Jika pasien membutuhkan pelayanan praktek seks betulan, maka tak akan ditolaknya.

Sarah mengaku pernah gugup saat pertama kali melayani seorang pria yang disfungsi ereksi kemudian bisa "bangun" setelah diterapi, namun akhirnya "minta" dilayani betulan. Dan akhirnya Sarah pun harus mandi bersih setelah keringatan memijat, memberikan terapi, lalu kemudian harus melayani seks kepada pria 51 tahun itu.

Hari berikutnya, pria tersebut mengirim bunga dan mengucapkan banyak terima kasih karena telah mengubah kehidupan rumah tangganya menjadi harmonis. "Hal itu sangat membahagiakan," ujarnya.

Baik Sarah maupun Geoff sama sama sepakat untuk tidak membicarakan apa yang dilakukan terhadap "pasien" mereka masing-masing ketika sudah bertemu lagi di rumah. Profesi semacam ini semoga tidak ada di Indonesia. (*/dar)

-

Arsip Blog

Recent Posts