Terpilih, Duta Wisata Kabupaten Berau

Berau, Kalimantan Timur — Perhelatan grand final Pemilihan Duta Wisata 2009 Kabupaten Berau berlangsung meriah. Tak kurang dari 15 peserta diuji kemampuannya di bidang pengetahuan kepariwisataan dan beradu kepiawaian di atas catwalk. Dengan berpakaian adat Berau, mereka dinilai mulai dari penampilan, tata busana, tata rias, sikap, dan penguasaan panggungnya. Grand final pemilihan duta wisata tersebut disaksikan Bupati Berau Makmur HAPK dan Wakil Bupati Berau Ahmad Rifai.

Selain itu dihadiri juga sejumlah pejabat daerah, termasuk ketua tim penggerak PKK Kabupaten Ny Seri Marawiah Makmur. Penampilan ke 15 peserta itu mampu menyedot perhatian penonton. Bahkan tiga dewan juri independen pun harus mengasah ketelitian mereka untuk menilai peserta yang seluruhnya tampil dengan performa terbaiknya. Dari hasil penjurian, terpilih sebagai juara adalah, Nuraini Awaliah dan Eko. “Kita berharap para juara kali ini bisa mengikuti jejak duta wisata lalu yang mampu berbicara di tingkat provinsi,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Berau Rusdiani.

Sebelumnya Makmur HAPK menyampaikan, menyambut baik pergelaran duta wisata di Berau. Di ajang ini dapat mengenalkan dan mengembangkan pengetahuan kawula muda dalam rasa cinta daerah dan tanah air. Di ajang ini juga sekaligus mendukung pemerintah pusat dalam mengsukseskan Visit Indonesia dan Visit Kalimantan yang kini tengah digemakan.

Dengan ini juga sekaligus mendukung pemerintah daerah dalam mempersiapkan Berau sebagai salah satu daerah tujuan wisata. “Untuk itu saya mengharapkan, Agai dan Ulai (putra dan putri) yang terpilih dapat menjadi duta yang mampu mengenalkan potensi pariwisata di Berau,” katanya. Makmur mengatakan, masih banyak potensi wisata berau yang belum tergali dengan maksimal, terutma pada wisata alam dan wisata bahari di sejumlah pulau di perairan Berau. Selain itu objek wisata yang belum tergali juga terapat di dua sungai yang membelah kota di Kabupaten Berau yakni Sungai Segah dan Sungai Kelay.

Kedua sungai yang memiliki jeram dengan bongkahan batu dan berbagai spesies anggrek serta budaya-budaya suku Dayak perlu digali dengan maksimal. “Potensi itu perlu dikenalkan ke masyarakat, bahkan hingga keluar daerah. Sebab objek ini bernilai jual yang tinggi dalam menarik wisatawan,” ungkapnya. (bm3)

Sumber: http://www.kaltimpost.web.id (29 Mei 2009)
-

Arsip Blog

Recent Posts