Wisata Cerdas ke Ponpes Gontor Lampung

Bandar Lampung - Anggota Arabic Club Lampung menggelar wisata studi ke Pondok Pesantren Gontor 9 di Desa Tajimalela, Kalianda, Lampung Selatan, Minggu (26-4). Kegiatan yang diikuti sekitar 50 siswa baik anak-anak, remaja dan dewasa tersebut, dipimpin Ketua Arabic Club Lampung Ustaz H. Muttaqin Masylur A.M.R. dan sejumlah pengajar di Arabic Club.

Tujuan kegiatan ini, menurut Ketua Arabic Club, sebagai sarana rekreasi sekaligus menerapkan dan mempraktekkan apa yang telah didapat selama mempelajari bahasa Arab. "Intinya agar siswa bisa berkomunikasi dan tidak segan berbicara dalam bahasa Arab yang menurut Hadist Rasulullah adalah bahasa dunia akhirat," ujarnya.

Rombongan terbagi dalam lima kendaraan dan setiap kendaraan didampingi ustaz/pengajar. Setiap peserta mulai mempraktekkan perbendaharaan kata, baik kata benda, kata kerja, maupun kata sifat selama perjalanan berlangsung.

Tak sedikit siswa menemukan perbendaharaan baru yang belum diperoleh dalam pelajaran. Riska, salah seorang peserta Arabic Club level 1, mengaku banyak mendapatkan manfaat dari wisata studi ini. "Selain bisa mengenal banyak teman, juga bisa berbagai pengetahuan," kata dia.
Setiba di Pesantren Gontor 9 yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari jalan utama Kalianda, rombongan Arabic Club diterima Pimpinan Gontor 9 Syamsuddin Basir, S.Ag. beserta para guru dan siswa di Gontor.

Meskipun hari Minggu, siswa Gontor tetap melakukan aktivitas belajar di lingkungan pondok. Mereka terlihat belajar di kelas, dan bakda asar, para siswa melakukan kegiatan olahraga, sebagian lagi tadarusan dan bersih-bersih lingkungan.

Syamsuddin mengatakan Pondok Gontor 9 yang didirikan sejak tahun 2005, memiliki 750 siswa dengan jumlah kelas 20. Siswa terbagi dalam kelas setaraf SD dengan masa pendidikan enam tahun dan tingkat lanjutan KMI, yakni setara SMP dan SMA dengan masa pendidikan empat tahun.

"Kami memiliki kurikulum sendiri, dan telah mendapat izin kesetaraan dari Depag dan Dinas Pendidikan untuk KMI. Sistem belajarnya tak hanya teori, tetapi juga berinteraksi dengan lingkungan dan latihan. Setiap dua pekan menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris secara bergantian," kata Syamsuddin.

Hal ini karena gontor memiliki visi dan misi, yakni menjadikan pendidikan nonformal dan formal yang menjadikan santri berbudi tinggi dengan nilai spiritual, berbadan sehat, dan berawasan luas, papar ketua pondok. Sementara itu, para santri Gontor juga menyuguhkan parodi/drama berbahasa Arab yang mendapat sambutan hangat rombongan. (n SAG/S-1)

Sumber: http://www.lampungpost.com 28 April 2009
-

Arsip Blog

Recent Posts