Bandung : Nuansa Parijs van Java

Oleh: Britany Alasen Sembiring

"Parijs van Java, kota Bandung tersimpan berbagai macam sumber potensi investasi yang membuat perekonomian daerahnya menjadi maju dan berkembang sampai sekarang."

Hawa sejuk kota ini ditimbulkan oleh dataran tinggi pegunungan yang menjadi sebuah cekungan ‘Bandung Basin’. Bandung semakin terkenal dengan banyak wisata alamnya yang mengasyikkan. Jika berkunjung ke Bandung, kita ditawarkan berbagai macam wisata kuliner Bandung Selatan, lembang, wisata alam permandian air panas di Maribaya, kawah gunung Tangkuban Perahu, dan sebagainya. SIomay, Batagor, Suarbi, Oncom, Colenak sering dicari pengunjung sebagai makanan khas Bandung. Keberhasilan pariwisata ditunjukkan pada data tahun 2007 ketika jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung sebanyak 2,1 juta orang dengan laju inflasi sebesar 6%, nilai investasi sebesar 4,2 triliun, dan laju pertumbuhan ekonomi sekitar 8%.

Kekuatan Bandung yang saat ini telah menjadi kota metropolitan disebabkan oleh perkembangan pertumbuhan berbagai sektor ekonomi seperti sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang merupakan penyumbang terbesar pada kegiatan ekonomi masyarakat yakni sebesar 37,87 persen. Kemudian, sektor industri pengolahan menyusul 27,8 persen kontribusi ekonomi.

Profil Bandung sebagai kota investasi didukung oleh tren pertumbuhan ekonomi yang meningkat secara positif. Hal ini juga disesbabkan oleh besarnya peningkatan realisasi investasi di setiap sektor. Menurut data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung besarnya pertumbuhan nilai ekspor menunjukkan kecenderungan meningkat yaitu 3,5 persen pada tahun 2006, yaitu dari 644,9 juta dollar AS pada 2005 menjadi 667,5 juta dollar As tahun 2006. Sementara itu pertumbuhan investasi pada periode yang sama sebesar 5,7 persen, dari Rp 3,67 triliun menjadi Rp 3,87 triliun.

Kondisi perekonomian Bandung yang sedang menuju puncak ini menarik simpati dari masyarakat untuk lebih giat untuk berusaha meningkatkan kesejahteraan melalui bisnis. Oleh karena itu, pemerintah daearah mencanangkan program peningkatan mutu sumber daya manusia melalui peningkatan industri kreatif yaitu fashion, arsitektur, musik, desain, kriya, riset dan pengembangan, dan kuliner. Pemerintah dapat membangun fasilitas-fasilitas pendukung industri ini seperti lembaga pemberdayaan rakyat ataupun pembuatan peraturan daearah yang dapat memudahkan masyarakat untuk memulai dan mengembangkan bisnisnya dengan mudah. Pengurangan tarif ekspor serta pajak barang-barang dagang yang diproduksi industri-industri unggulan di kota Bandung ini juga menjadi solusi efektif.

Sementara itu, sektor-sektor yang menonjol seperti perdagangan dan industri kecil/menenga/besar dapat dikembangkan melalui pembuatan iklim investasi yang kondusif dan melibatkan masyarakat umum oleh pemerintah daerah. Misalnya dari industri keripik kentang di Bandung cukup terkenal dan diperdagangkan di domestik maupun antar propinsi. Dengan kapasitas produksi keripik kentang sebesar 180.000 Kg pertahun, keuntungan yang dapat diraih adalah sebesar Rp 9 M per tahun.

Dengan nilai investasi yang cukup besar ini, industri kentang menjadi kegemaran para pengusaha untuk mengembangkan industri sejenis yang juga mempunyai ketersediaan bahan baku yang lebih mudah. Untuk industry kentang, bahan baku kentang tersedia dari daerah yang dekat dengan Bandung yaitu, Pangalengan, Kertasari, Cimenyan dan Ciwidey. Selain menyerap tenaga kerja, industri ini juga memberikan nilai tambah ekonomi yang cukup besar bagi daearah-daearah yang ikut dalam aktivitas dagangnya sehingga pemaskan setiap daerah secara bersama-sama dapat bertambah.

Pengembangan sarana pariwisata kota Bandung saat ini juga menjadi salah satu prioritas, yakni Pasar Wisata yang terletak di Desa alam Endah Kecamatan Rancabali dan dikenal dengan pasar Wisata Kawasan Patuha. Dengan kebutuhan biaya Investasi sebesar Rp 916.137.500 , penerimaan per tahun dari pengembangan pasar wisata ini mencapai Rp. 194.800.000 dengan tingkat pengembalian investasinya adalah 14.1 persen. Dalam pengembangan kawasan pariwisata ini, dapat dimasuki para pengusaha-pengusaha kecil yang menjual mulai dari penjaja makanan khas, restoran, aneka aksesoris, baju, dan lain-lain sehingga dapat menyalakan kehidupan bisnis yang lebih baik lagi.

Pembangunan resort dan infrastruktur yang lebih baik yaitu ketersediaan listrik, air, jalan tol, kereta yang memudahkan pengunjung dapat memasuki Bandung akan dapat menarik investasi yang lebih baik dari segala pihak. Kemudian, pemerintah daerah juga telah meneyelenggarakan program Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Gedebage untuk mengatasi masalah kelangkaan energi sampai pada tahun 2010. Keseriusan pemerintah daerah dalam meningkatkan daya saing kota Bandung ini juga dapat terlihat dari pengajuan ‘Sister City’ sebagai skema kerjasama investasi kepada beberapa kota di lingkup internasional seperti New South Wales, Texas dan Suwon. Diharapkan dengan program-program pembangunan pemerintah yang berorientasi masa depan ini dapat menjadi kawasan pusat pertubuhan yang lebih baik.

-

Arsip Blog

Recent Posts