Budaya Betawi Harus Tampil di Panggung Internasional

Jakarta - Untuk dapat mempertahankan seni budaya yang menjadi ciri khasnya, masyarakat Betawi harus bisa tampil percaya diri mempertahankan seni budaya peninggalan nenek moyangnya tersebut. Terlebih, masyarakat Betawi hidup dan tinggal di tanah kelahirannya sendiri. Oleh karena itu, penelitian tentang kebudayaan Betawi dirasa tidak cukup hanya ditampilkan di dalam negeri saja, melainkan harus dan dapat tampil dengan percaya diri di panggung internasional.

"Kita yang punya kampung, jadi kita tidak punya alasan untuk menutup-nutupi diri lagi. Budaya yang kita miliki harus terus ditampilkan tidak hanya di dalam negeri, tapi juga harus tampil di panggung internasional. Seperti di negeri Belanda yang pernah menjajah Indonesia dahulu," ujar Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta, usai memberikan sambutan dalam peluncuran buku karya Ridwan Saidi yang berjudul Potret Budaya Manusia Betawi, di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Rabu (26/1).

Dijelaskan Fauzi Bowo, kota Jakarta tidak bisa lepas dari budaya Betawi. Karena, Jakarta dan Betawi merupakan cikal bakal lahirnya kota Jakarta dan merupakan bagian sejarah dari bangsa Indonesia. Dengan adanya buku karangan Ridwan Saidi ini, Bang Fauzi, sapaan akrabnya berharap, dapat menambah pengetahuan para generasi muda Betawi tentang kebudayaannya di zaman dahulu dan saat ini, serta dapat melakukan upaya untuk melestarikannya. "Karena buku adalah salah satu media yang paling efektif untuk ilmu dan pengetahuan," ungkapnya.

Di antara orang Betawi yang ada saat ini, sambungnya, Ridwan Saidi merupakan sosok yang paling rajin melakukan riset dan penelitian mengenai kebudayaan Betawi. "Ridwan Saidi adalah aset bagi masyarakat Betawi. Ia bagaikan kamus, ensiklopedi dan pusat informasi bagi orang Betawi," kata Fauzi Bowo.

Ke depan, ia berharap akan ada lebih banyak lagi individu yang mau menulis dan mengembangkan informasi tentang budaya Betawi baik di dalam negeri hingga ke mancanegara. Hal itu perlu dilakukan agar budaya Betawi tidak menjadi kerdil.

Ia melanjutkan, Pemprov DKI Jakarta sendiri sangat mendukung segala kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan Betawi. Ia juga menilai, motivasi perlu terus digalakkan pada generasi muda agar mereka dapat memperdalam dan mengembangkan kebudayaan Betawi.

Berbagai upaya juga telah dilakukan Pemprov DKI dalam mengembangkan budaya Betawi, salah satunya dengan membangun Pusat Kesenian Betawi yang berlokasi di gedung bekas kantor Kodim 0505 di Jalan Raya Bekasi, Jatinegara, Jakarta Timur. "Diharapkan para seniman Betawi dapat melakukan berbagai pementasan seni dan budaya di gedung tersebut," sambungnya.

Sementara itu, Ridwan Saidi menjelaskan, saat ini yang menulis tentang kebudayaan Betawi mayoritas adalah bukan orang Betawi. Hal itulah yeng menjadi salah satu alasan mendasar mengapa dirinya tergerak untuk terus menulis, mengembangkan serta menyebarluaskan informasi tentang kebudayaan Betawi melalui buku yang dikarangnya.

Menurutnya, kebudayaan Betawi merupakan salah satu budaya yang menjadi daya tarik untuk dipelajari oleh masyarakat di luar negeri. Maka dari itu, warga Betawi harus bangga dengan jati diri dan kebudayaan asli mereka. Sebelumnya, Ridwan juga telah menulis sebanyak 6 judul buku tentang kebudayaan Betawi. "Setelah peluncuran buku ini, akan ada lagi buku tentang Betawi yang akan saya tulis," tandasnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts