Malam Selawean, Tradisi Warisan Sunan Giri

Gresik - Ribuan warga diperkirakan bakal memadati tradisi Malam Selawean (hari ke-25) bulan Ramadhan, Rabu (24/9) malam ini. Ratusan pedagang kagetan berlomba mengais rezeki sepanjang Jl Sunan Giri hingga lokasi makam Sunan Giri, Gresik.

Pengunjung Malam Selawe bisa mencapai ribuan. Mereka biasanya datang sejak hari malam selikuran (malam ke-21 - red). Sebagian besar bertujuan utama memburu lailatul qodar dengan berziarah ke makam Sunan Giri, di Desa Giri Kecamatan Kebomas, Gresik.

"Kalau pedagang sudah mendirikan stan sejak pertengahan bulan Ramadhan. Namun puncaknya ya malam selawe ini," kata Ny Musarofah (37) warga Jl Sunan Giri yang juga mendirikan stan dadakan berjualan mainan anak-anak, Selasa (23/9).

Setiap malam Selawean, lanjut Ny Musarofah, ribuan orang berziarah ke makam Sunan Giri. Momentum itu yang lantas dimanfaatkan sejumlah pedagang menawarkan aneka oleh-oleh atau kebutuhan yang lainnya. "Maka dari itu, ratusan pedagang menyediakan bermacam-macam dagangan mulai dari makanan, pakaian hingga kopiah,” paparnya.

Sejak kapan tradisi Malam Selawean ini mulai berlangsung? Tidak ada warga yang tahu pasti. HU Mardiluhung, salah satu pemerhati budaya asal Gresik menyatakan, tradisi Malam Selawean diwariskan turun temurun sejak zaman Sunan Giri. Namun Mardiluhung menyatakan tradisi itu menyebar dari mulut ke mulut.

Setelah Malam Selawean, rangkaian kegiatan bulan Ramadhan dilanjutkan dengan pembukaan Pasar Bandeng akan digelar 27-28 September mendatang. Selain menyediakan ikan bandeng segar, pasar juga akan melelang bandeng kawak (besar).

Panitia Pasar Bandeng, Sentot Supriyohadi, mengatakan, panitia menyediakan 200 stan untuk berjualan ikan bandeng. Selain itu juga menyediakan 900 stan untuk berjualan berbagai macam produk. “Ada dua kriteria bandeng yang dilelang. Bandeng tambak dan bandeng tangkapan," ujar Sentot, yang juga Kabag Perekonomian Pemkab Gresik, Selasa (23/9).

Kapolres Gresik AKBP R Nurhadi Yuwono menyatakan, polisi menggandeng warga untuk mengamankan dua momen tradisi yang bakal dibanjiri pengunjung itu. Saat Malam Selawean misalnya, polisi akan meminta para juru parkir ikut waspada mengamankan mobil dan motor yang telah dititipkan.

"Kami juga menggandeng tokoh-tokoh ulama agar Gresik tetap kondusif," kata AKBP R Nurhadi Yuwono, usai memimpin apel kesiapan Operasi Ketupat Semeru 2008 di Alun Alun Gresik. st3 (ABI)

Sumber: www.kompas.com (24 September 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts