Menbudpar: Kenaikkan Harga Minyak Dunia Tak Pengaruhi Perolehan Devisa Pariwisata

Jakarta - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik menyatakan, kenaikkan harga minyak internasional tidak mempengaruhi perolehan devisa pariwisata, karena banyak turis yang datang ke Indonesia dari kelompok kaya (hight class) seperti wisatawan mancanegara (wisman) dari Rusia dan Timur Tengah.

"Banyak turis kaya dari Rusia dan Timur Tengah yang datang ke Indonesia untuk menikmati kemakmuran ekonomi mereka karena adanya kenaikan minyak dunia. Sedangkan turis yang terkena dampak kenaikkan minyak dunia tetap datang, mungkin dengan menurunkan fasilitas mereka seperti untuk transportasi dengan memakai tarif low cost career," kata Menbudpar Jero Wacik seusai melantik 8 pejabat eselon satu dan 23 pejabat eselon dua di lingkungan Depbudpar di gedung Sapta Pesona Jakarta, Kamis (6/3).

Dikatakan, karena ada dua kelompok wisman secara keseluruhan tidak mempengaruhi target perolehan devisa pariwisata yang pada tahun ini bersamaan dilaksanakannya Visit Indonesia Year (VIY) 2008 yakni sebesar US$ 6,7 miliar yang dibelanjakan dari 7 juta kunjungan wisman.

Menurut Menbudpar Jero Wacik, pengaruh adanya kenaikkan tarif seperti hotel dan penerbangan sebagai dampak dari kenaikan minyak dunia terhadap kunjungan turis ke Indonesia relatif kecil, "Dibanding dengan karena situasi keamanan, pengaruhnya jauh lebih besar. Bila keamanan terganggu, sangat besar pengaruhnya terhadap kunjungan turis."

Dikatakan, meski mengalami kenaikkan, tarif hotel di Indonesia masih jauh lebih menarik dibanding negara lain sehingga dari sisi persaingan, produk pariwisata kita jauh masih lebih kompetitif.

Seperti diketahui, kenaikkan harga minyak internasional yang pada minggu ini mencapai di atas US$ 100 per barel akan memicu kenaikkan harga pada sejumlah produk pariwisata di Indonesia, yang dikhawatirkan akan berdampak pada kunjungan wisman ke Indonesia.

Sumber: www.budpar.go.id (8 Maret 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts