Pesta Budaya Nias, Tari Perang Kolosal

Gunungsitole, Sumut - Pada hari Minggu, 1 Mei 2011, selama seharian penuh, masyarakat Desa Bawamataluo secara swadaya akan melakukan pesta budaya dengan penampilan seni, seperti tarian-tarian khas Nias Selatan. Boleh jadi ini adalah perhelatan pesta seni budaya pertama yang dilakukan secara mandiri oleh warga.

Informasi ini disampaikan oleh tokoh adat dan penggiat budaya setempat, Hikayat Manaö, Senin (21/3/2011) sore, kepada Nias-Bangkit.com atau NBC. Hikayat Manaö, hari ini berada di Gunungsitoli membicarakan persiapan acara tersebut bersama panitia yang lain.

“Inisiatif ini datang sendiri dari pemuka dan tokoh-tokoh adat di Desa Bawamataluo dan didukung sepenuhnya oleh warga Desa Bawamataluo. Pada saat itu, pengunjung dan wisatawan akan disuguhkan berbagai seni tradisi khas Nias Selatan, seperti mengarak patung harimau, tari perang kolosal, dan tentu saja atraksi lompat batu. Selain itu, akan ada juga kolaborasi musik pop dengan musik tradisi. Musik batu tidak ketinggalan,” ujar Hikayat Manaö, yang juga penemu alat musik batu.

Pada hari itu nantinya semua warga Desa Bawamataluo akan memakai baju adat Nias tanpa kecuali, baik anak-anak maupun orangtua. “Selama seharian, mulai dari pagi hingga malam harinya, tidak ada kegiatan lain, selain berpesta. Ini sebagai persembahan kami untuk kelestarian kebudayaan Nias, khususnya kebudayaan Nias Selatan,” ujar Hikayat bersemangat.

Dikatakan Hikayat, rencana pesta budaya sehari ini direspons sangat baik oleh pemerintah daerah Kabupaten Nias Selatan. “Kami sudah menerima bantuan dari Pemerintah Kabupaten Nias Selatan dan ini adalah sinyal positif untuk kemajuan budaya,” ujarnya tanpa menyebut nilai bantuan dari pemda tersebut.

Atas dukungan positif dari pemerintah daerah setempat, Hikayat mengatakan, kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan budaya Nias. “Harap catat, kegiatan semacam ini akan rutin kami lakukan. Bulan Mei, seminggu setelah tujuh belasan, dan seminggu setelah perayaan tahun baru,” ujarnya.

Keputusan untuk memasukkan kegiatan ini ke dalam agenda tahunan budaya adalah agar wisatawan yang datang ke Nias bisa mengatur waktu. “Akan sangat bagus kalau sudah terjadwal sehingga wisatawan bisa menikmati budaya Nias secara menyeluruh,” kata Hikayat lagi.

Hikayat mengimbau agar wisatawan bisa mengatur waktu, pada hari Minggu, 1 Mei itu, untuk bisa menyaksikan indahnya kebudayaan Nias. Sudah sekitar 200 orang dari luar Pulau Nias, dikatakan Hikayat, telah menyatakan akan hadir. “Kami memperkirakan akan ada 500 orang dari Pulau Nias akan datang ke Bawamataluo pada hari itu. Panitia sedang bekerja untuk mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk keamanannya. Mudah-mudahan dalam minggu ini akan ada perkembangan persiapannya. Saya akan kabari kepada NBC,” katanya.

Dengan rencana pelaksanaan pesta budaya sehari ini otomatis akan memberikan keuntungan tersendiri bagi kemajuan pariwisata di Nias. Tidak itu saja, keuntungan secara ekonomi akan dirasakan oleh para penjual suvenir di Desa Bawamataluo dan juga penjaja makanan.

-

Arsip Blog

Recent Posts