Wayang Ajen Kakufi Raih Tiga Penghargaan Internasional

Bandung - Wayang Ajen Kakufi atau wayang kayu kulit fiber dari Jawa Barat mendapat tiga penghargaan dalam Festival Wayang Internasional I (The First International Marionette Festival) di Hanoi, Vietnam, 16-24 Februari 2008. Pada festival yang diikuti 11 negara itu, Wayang Ajen Kakufi mendapat medali emas untuk kategori Dalang Terbaik, Lakon Terbaik, dan Komposer Terbaik.

Wayang Ajen Kakufi membawakan lakon Dewa Ruci, Nyanyian Air Kehidupan berdurasi 45 menit. Rombongan Wayang Ajen Kakufi terdiri dari 11 orang, antara lain Arthur S Nalan sebagai sutradara atau lakon, Wawan Gunawan (dalang/lakon), Suhendi Afriyanto (penata musik), Dodong Kodir (pemusik), Tavip (penata artistik), Lina Marliana (penata tari), Dini Irma Damayanti (penari), Dedi Wahyudi (penata wayang), dan Kusnandi (penata cahaya).

Saat tampil, para pemain menggunakan kostum ikat kepala lomar dan baju kampret Kanekes (Baduy), serta celana pangsi ba- tik motif megamendung khas Cirebon. Pertunjukan dibuka dan ditutup oleh tarian Upacara Ngarot dari Indramayu dan Topeng Cirebon dengan kedok Panji.

Festival wayang tersebut diikuti oleh 20 grup wayang dari 11 negara, yaitu Indonesia, Vietnam, China, Belgia, Brasil, Swedia, Mesir, Thailand, Filipina, Singapura, dan Israel.

Festival menampilkan wayang dua dimensi dan tiga dimensi yang terdiri dari wayang dengan efek bayangan (puppet shadow), wayang kayu, wayang air (water puppet), dan boneka.

Pada festival tersebut, Indonesia menampilkan dua grup yaitu Wayang Ajen Kakufi dari Jawa Barat dan Wayang Kulit Sandosa Senawangi dari Solo, Jawa Tengah.

Juri festival berasal dari lima negara, yaitu Tupuk Sutrisno dari Indonesia, Miguel Arreche-UNIMA dari Spanyol, Vietna Nguyen Giao dari Vietnam, Otegui dari Israel, serta Vuang Duy Bien juga dari Vietnam.

Daya saing
Menurut Arthur S Nalan selaku ketua rombongan, Indonesia dapat berperan besar dalam festival wayang internasional yang diselenggarakan di berbagai negara setiap tahun. Tahun 2008 ini, misalnya, Wayang Ajen Kakufi tampil pada festival wayang internasional di Praha, Yunani, dan India.

”Ternyata, wayang dan segala potensinya dapat menjadi media daya saing bangsa yang jitu dan bermutu. Tinggal sekarang komitmen pemerintah, terutama di dalam bantuan dana dan fasilitas,” kata Arthur S Nalan, pimpinan rombongan, melalui surat elektronik.

Dalam festival tersebut juga diselenggarakan seminar yang diikuti delegasi sejumlah negara.

Delegasi Indonesia tampil lewat Arthur yang membawakan makalah tentang Gagasan Kre- atif dan Kerja Kreatif dalam Wayang Kakufi. Pemusik Wayang Ajen Kakufi Dodong Kodir mempresentasikan alat musik ciptaannya yang terbuat dari barang bekas.

Wayang Ajen Kakufi merupakan wayang yang bersifat kontemporer dengan berbagai inovasi. Wayang tersebut menggabungkan wayang fiber dan kulit serta wayang golek. Pertunjukan didukung perangkat multimedia untuk memproyeksikan tokoh-tokoh pewayangan lainnya di layar di belakang dalang. Wayang ini juga mengolah musik dari alat- alat musik baru yang dibuat dari sampah.

Sumber: www.kompas.com (26 Februari 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts