Ada Colenak di Sail Indonesia 2007

Sijuk - Pernahkah Anda mendengar kata colenak? Jika pernah pasti Anda akan berfikir itu makanan khas Bandung yang terbuat dari peuyeum atau tape singkong yang dimakan dengan gula merahrndan parutan kelapa.

Namun, colenak yang tersedia di stand Kerang Emas Belitung pada kegiatan Sail Indonesia 2007 di Pantai Tanjung Kelayang Kecamatan Sijuk sungguh berbeda, alias tidak ada hubungannya dengan peuyeum, gula merah maupun parutan kelapa.

Colenak di Stand Kerang Emas Belitung terbuat dari potongan sosis, fried chicken, dan kentang goreng yang siap makan. Makannya dilakukan dengan mencocol saos yang juga sudah siap untuk dimakan. Makanan colenak ini telah dikemas sedemikian rupa dalam wadah plastik. Tertarik mencoba, makanan ini bisa diperoleh dengan harga Rp 13.000/bungkus.

“Makanya namanya colenak. Dicocol enak,” kata Ir Yudhi Darma, Pengelola Kelompok Usaha TTG/CV Dharma Pratama ditemui Grup Bangka Pos di Stand Kerang Emas Belitung Sail Indonesia 2007, Selasa (16/10).

Selain menyediakan makanan colenak, stand ini juga menyediakan makanan ringan khas Belitung. Seperti kerupuk kulit ikan, dendeng ikan, jambal roti, peletek telur cumi dan juga kue semprong. Sesuai dengan namanya, kerupuk kulit ikan tentu saja berbahan dasar kulit ikan. Makanan ringan yang tersedia dalam berbagai macam rasa ini bisa diperoleh dengan harga Rp 5.000/bungkus.

Sementara untuk peletek telur cumi bisa dibeli dengan harga Rp 3.000/bungkus. Untuk peletek telur cumi ini tersedia juga rasa asli, pizza, keju, balado, barbaque, sea wed (rumput laut), serta jagung bakar. Sedangkan untuk dendeng ikan dijual dengan harga Rp 10 ribu/bungkus, jambal roti Rp 10 ribu/bungkus, serta kue semprong seharga Rp 8.000/bungkus. Makanan-makanan ringan yang tersedia di stand Kerang Emas ini merupakan hasil industri rumah tangga yang terdapat di Desa Tanjung Binga dan Tanjungpandan.

Yudi mengatakan, hasil industri rumah tangga tersebut ditampung dalam Kelompok Usaha TTG/CV Dharma Pratama, untuk kemudian dikemas dan dipasarkan. CV Dharma Pratama membantu dalam pengemasan, pemasaran dan manajemen termasuk manajemen keuangan dan manajemen bahan baku. “Tadi ada bule Jerman yang beli kue semprong satu bungkus. Gak lama kemudian dia beli lagi dua bungkus. Rupanya dia suka dengan kue semprong. Dia memang tidak beli makanan yang terbuat dari ikan, karena alergi ikan,” tutur Yudi.

Sumber: www.bangkapos.com (18 Oktober 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts