Bali Miliki Potensi Besar sebagai Daerah Wisata Spiritual

Denpasar - Bali punya potensi besar dalam pengembangan wisata spiritual dan hal itu menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan mancanegara yang belakangan mulai dilirik pelancong yang menyenangi aktivitas ritual.

"Perilaku kehidupan masyarakat setempat yang kental dengan aktivitas ritual itu sangat diminati pelancong, khususnya asal India," kata seorang praktisi pariwisata Bali I Gusti Agung Prana di Denpasar.

Ia mengatakan, masyarakat Bali mampu mempertahankan kehidupan ritual yang kukuh di tengah perkembangan kehidupan modern yang pesat, tanpa terpengaruh oleh kehidupan dan budaya Barat yang dilakoni wisatawan dalam menikmati liburan ke Bali.

"Bali dengan kehidupan ritual yang mantap serta didukung dengan kesungguhan dalam melestarikan seni budaya sangat berpeluang menjadi pusat wisata spiritual," ujar Agung Prana yang juga direktur Biro Perjalanan Wisata (BPW) Nagasari di kawasan Sanur.

Ia bersama seorang tokoh spiritual Bali Ida Pedanda Made Gunung baru saja tiba dari mengadakan lawatan ke India guna memenuhi undangan dari sebuah asram yang terkemuka di negara itu.

Kesempatan tersebut sekaligus dimanfaatkan untuk melakukan promosi pariwisata Bali Yatra, yakni mengajak masyarakat dunia untuk melakukan kegiatan spiritual sambil berwisata ke Pulau Bali.

"Bali Yatra yang ditawarkan itu ternyata mendapat tanggapan yang cukup positif, karena sejumlah pengelola asram cukup berminat untuk mengajak murid-muridnya melakukan kegiatan ritual sambil berwisata ke Bali," ujar Agung Prana.

Wisatawan India yang menyenangi aktivitas ritual, termasuk melakukan olah pernapasan meditasi dan yoga diprediksikan semakin banyak berkunjung ke Pulau Bali di masa-masa mendatang.

Bulan Mei mendatang sedikitnya 30 wisatawan asal India akan berkunjung ke Pulau Dewata, disusul dua grup dari Jerman masing-masing beranggotakan 30 orang yang sebelumnya sempat berkunjung ke India.

Pelancong itu umumnya menyenangi suasana pedesaan dan berpindah-pindah dari satu desa ke desa lainnya, ujar Agung Prana.

Sumber: www.mediaindonesia.com (20 Februari 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts