Banjarmasin Tambah Fasilitas Wisata Susur Sungai

Banjarmasin - Wisata susur sungai yang merupakan andalan sektor kepariwisataan di Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, tampaknya bakal lebih mengasyikkan dan semarak, bersamaan beroperasinya dua kapal besar dari bahan kayu ulin (besi) yang saat ini dalam tahap pengerjaan.

Informasi yang dihimpun Antara, Kamis (22/11), kedua kapal ulin itu dipesan dari perajin kapal dari daerah hulu Sungai Barito atau pedalaman Kabupaten Barito Utara (Barut) Kalimantan Tengah dengan anggaran sebesar Rp600 juta.

Kepala Dinas Pariwisata Banjarmasin Hesly Junianto membenarkan alokasi anggaran Rp600 juta untuk pembuatan dua kapal penunjang wisata sungai.

"Kita memang sedang membuat kapal wisata dengan konstruksi kayu ulin (kayu besi) dan pembuatan kapal itu dipercayakan kepada perajin kapal di kawasan Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah," ucapnya.

Kapal tersebut nantinya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti kedai, tempat hiburan, warung cenderamata, dan fasilitas lainnya.

Kedua kapal tersebut setelah selesai akan segera dibawa ke Banjarmasin untuk melayani para wisatawan yang ingin berwisata ke kawasan wisata Pasar Terapung Sungai Barito, Pulau Kembang, Pulau Kaget, Permukiman Terapung Kuin Kecil, masjid dan makam tertua Sultan Suriansyah, serta menikmati wisata kuliner soto banjar terapung.

Kedua kapal ulin nanti akan selalu berada di dermaga wisata, tepatnya di depan kantor Dinas Pariwisata, dekat Balai Kota Banjarmasin.

Nantinya setelah berada di Banjarmasin apakah akan dikelola oleh Dinas Pariwisata atau dibentuk badan pengelola tersendiri yang bertanggung jawab terhadap pengoperasian dan pemeliharaan kapal tersebut.

"Kita berharap setelah tersedianya fasilitas kapal wisata khusus melayani wisatawan tersebut kunjungan wisatawan ke kota ini kian meningkat," tambahnya.

Dalam upaya mengembangkan kepariwisataan sungai tersebut pihak Pemko Banjarmasin terus mempromosikan objek-objek wisata yang ada baik melalui media massa atau melalui famplet, brosur, serta buku kepariwisataan lainnya yang menyebar ke perhotelan, biro perjalanan, serta agen-agen wisata yang ada di Kalsel dan daerah lainnya.

Ketika ditanya, mengenai kapal wisata yang dulu pernah dibantu Menteri Koperasi senilai Rp300 juta, Hesly Junianto mengaku tidak tahu-menahu soal kapal wisata yang hingga kini tak pernah terwujud tersebut.

Terus terang jangan tanyakan saya soal kapal wisata bantuan Menteri Koperasi Rp300 juta itu, saya benar-benar tidak tahu, karena bantuan itu dikucurkan periode sebelum saya menjabat Kepala Dinas Pariwisata, kata Hesly.

Sumber: Media Indonesia (23 November 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts