Bolu Kemojo, Jadi Favorit Wisatawan

Para wisatawan yang sudah mulai berdatangan ke Riau, saat ini sudah dapat melakukan pilihan menurut selera. Banyak makanan khas Riau, bahkan menjadi favorit wisatawan yang suka kuliner di Riau. Jangan, heran kalau gerai makanan dimaksud juga mulai bermunculan di luar Riau.

Sebuah bus pariwisata parkir di pinggir jalan, di depan pasar wisata Kota Pekanbaru. Bus dengan nomor polisi dari DKI ini, tampak mengangkut sekitar 30 orang penumpang yang cantik dan parlente. Pada umumnya penumpang bus itu memakai topi pet dan kacamata berwarna hitam.

Rombongan ini dipandu oleh tour guiden cantik, dan tinggi semampai. Setelah perempuan berkulit kuning langsat ini mempersilahkan anggota rombongan untuk memasuki pintu pasar wisata, iapun tampak berdiri sambil mencicipi kue bolo kemojo yang dijual pada depan tangga naik kelantai dua.

Sedang asiknya ia memakan kue bolu kemojo itu, tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara pemuda dari belakang. “Wah enaknya makan sendirian…!”

Dengan rasa tersipu-sipu, ia menyodorkan kue tersebut kepada lelaki sebaya yang berdiri dihadapannya.

“Pucuk dicinta, ulam tiba. Kebetulan, saya pingin mencari oleh-oleh makanan dari Riau.” Ujar lelaki itu sembari menerima uluran kue dari gadis pemandu tur tersebut.

Tampak mereka dengan serius terlibat dialog sambil makan kue bolu kemojo dimaksudkan. Kemudian dilanjutkan dengan melibatkan seorang ibu sebaya yang menjadi penjual kue didepan tangga pasar wisata itu.

Setelah lelaki itu membeli enam kotak atau hampir separoh persediaan penjual kue itu, datang lagi ibu-ibu yang juga langsung menanyakan kue bolo kemojo.

“Ada, tapi tinggal empat kotak saja lagi bu.” Kontan si ibuk minta dibungkuskan semuanya, tanpa menanyakan dan menawar harga kue tersebut.

Saya menerima titipan dari teman-teman sekantor, oleh-olehnya cukup kue bolu kemojo saja, kata si ibu kepada sang bapak yang masih asik bercerita dengan penjual kue tadi.

Karena si ibu masih merasa kurang, ia lantas menanyakan dimana lagi ada yang menjual kue itu. Dengan sigap salah seorang anak penjual kue itu menawarkan, agar menunggu sebentar. Karena ia akan menyemput ketempat yang membuat kue tersebut.

Kue bolu kemojo yang dipasarkan di Kota Pekanbaru ini, ada yang dapat tahan sekitar satu minggu tanpa memakai bahan pengawet. Hanya mempergunakan aturan campuran antara tepung dengan bahan lainnya.

Kalau selama ini sulit mencari makanan khas Kota Pekanbaru. Sekarang hal itu tidak terjadi lagi. Bahkan pemerintah Kota Pekanbaru sudah memiliki makanan khas sekaligus mempatenkannya.

Sebanyak sembilan jenis makanan khas asli Kota Pekanbaru dipatenkan oleh Asosiasi Chef Profesional (ACP) pada acara penobatan makanan dan minuman khas kota Pekanbaru di salah satu hotel berbintang dalam kota tersebut, seperti nasi lemak Pekanbaru, Soto Pekanbaru, rujak buah campur maharaja, jus maharani, rujak buah maharatu, bolu kemojo, bubur ayam Pekanbaru dan sate Senapelan.

Upaya ini disambut hangat oleh warga karena merupakan sebuah keberanian untuk mempertahankan khasanah makanan khas lokal. Pihak perhotelanpun di Pekanbaru juga menyambut kegiatan ini, dengan mempersiapkan seluruh jenis makanan tersebut menjadi menu makanan dan minuman di hotel berbintang dalam Kota Pekanbaru.

Sekarang untuk mendapat makan khas Riau, sudah dapat dibeli di berbagai mal, bahkan pasar buahpun juga telah menjual bolu kemojo.

Kemudian di Kota Pekanbaru, juga telah banya terdapat gerai-gerai yang menjual makanan dan minuman khas Riau.

Sejalan dengan pertumbuhan Kota Pekanbaru dan berkembangnya makanan-makanan dari luar Riau, makan makanan khas lokal ini menjadi sasaran utama bagi pelancong di Kota Pekanbaru

Sumber: Riau Pos (1 Juli 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts