Cunzi, Sepatu Tiongkok Kuno

Dinasti terakhir Tiongkok, Dinasti Qing, yang didirikan oleh bangsa Manchu (bukan suku asli Tiongkok) memberikan banyak perubahan budaya bagi bangsa Tionghoa secara keseluruhan.

Tidak hanya kewajiban untuk memiliki kuncir rambut bagi pria, penggunaan hiasan rambut yang mewah, bahkan termasuk juga penggunaan sepatu Cunzi, yang sekilas mirip seperti sepatu hak tinggi modern.

Kebiasaan ini diawali oleh para gadis Manchu yang tinggal di wilayah Timur Laut China, mereka mengenakan sepatu Cunzi yang mungkin merupakan sepatu hak tinggi asli Tiongkok. Perbedaan antara sepatu hak tinggi modern dan Cunzi adalah hak sepatu Cunzi ditempatkan di tengah sepatu dan biasanya terbuat dari kayu.

Ada banyak bentuk dan ketebalan hak kayu, beberapa terlihat seperti kuku kuda, dan terlihat seperti botol. Bentuk hak inilah yang menjadi dasar penamaan jenis-jenis sepatu Cunzi.

Mengapa gadis Manchu suka memakai sepatu hak tinggi ini?

Ada dongeng Tiongkok yang menceritakan tentang Kaisar Manchu yang terbunuh. Putrinya ingin membalaskan dendam ayahnya dengan mengerahkan pasukan. Dalam perjalanannya, mereka terhalang oleh genangan air yang cukup dalam. Hingga akhirnya putri mendapatkan ide dari mengamati bangau putih berkaki panjang. Kemudian ia menyuruh orang untuk membuat sepatu seperti kaki bangau yang bisa digunakan untuk melintasi genangan air tersebut. Akhirnya, peperangan pun berlangsung dan dimenangkan oleh putri tersebut.

Sejak saat itu, gadis-gadis Manchu juga memakai sepatu Cunzi untuk memudahkan memetik jamur serta untuk menghindari digigit ular.

Mengenakan sepatu Cunzi yang juga disebut sepatu Qi, para gadis Manchu tidak hanya terlihat lebih tinggi ketika berjalan, sepatu itu membuat mereka terlihat sangat anggun dan elegan. Walaupun tentu saja seseorang tidak dapat berjalan terlalu cepat atau terlalu lama jika memakainya.

Sampai akhir Dinasti Qing, sepatu-sepatu itu hanya terlihat di kaki para selir di istana. Hanya saja saat ini, sepatu Cunzi hanya dapat dilihat di atas panggung tari tradisional. (dragono halim)

-

Arsip Blog

Recent Posts