Depbudpar Lakukan Tiga Kegiatan dalam Rangkaian Misi Kebudayaan di Libanon dan Suriah

Jakarta - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) melakukan tiga kegiatan dalam rangkaian misi kebudayaan ke kawasan Timur Tengah (Timteng). Misi kebudayaan yang dipimpin Sekjen Depbudpar, DR.Sapta Nirwandar, ke Libanon dan Suriah beberapa waktu lalu itu menghasilkan sejumlah kesepatakan kerja sama bilateral di bidang kebudayaan maupun pariwisata.

Dalam kegiatan antar pemerintah (government to government/G to G) antara Indonesia dengan Libanon disepakati kerja sama bidang kebudayaan dan pariwisata, yang telah dituangkan dalam draft MoU (Memorandum of Understanding) dan diharapkan dapat ditandatangani saat kunjungan Presiden Libanon ke Indonesia pada tahun 2008. Libanon mengundang Indonesia untuk berpartisipasi pada culutural event internasional seperti Festival Bayblos. Negeri ini juga menawarkan peluang pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Libanon untuk tingkat manajer.

Hal serupa juga dilakukan dengan Suriah, di mana telah diparaf arrangement kerja sama pariwisata yang meliputi antara lain pemasaran, promosi, pertukaran informasi, SDM, serta tourism investment. Kedua negara telah menyiapkan non paper counter draft arrangement untuk mempererat kerja sama kebudayaan. Negeri itu juga mengundang partisipasi Indonesia untuk mengisi kegiatan seni budaya dalam rangka penetapan Damaskus sebagai the capital of Arab culture.

Sementara itu dalam business to business melalui kegiatan seperti presentasi, sales call, maupun table top antara pelaku bisnis pariwisata Indonesia dengan para industri pariwisata dari masing-masing kedua negara tersebut telah dihasilkan sejumlah komitmen bisnis, antara lain pada kesempatan itu Marintur mendapatkan dua group wisatawan Suriah untuk berkunjung ke Indonesia tahun 2008. Selain itu pelaku bisnis Libanon telah berkomitmen memasukan DTW Indonesia dalam catalog wisata mereka di tahun 2008.

Dalam misi kebudayaan itu juga digelar kesenian dalam acara `Indonesia Night` di Damaskus, Indobatt UNIFIL zone (Libanon Selatan) dan Beirut dengan menampikan tim kesenian dari sanggar tari Bagong Kusudiardjo dan saung angklung Mang Udjo. Acara pergelaran kesenian yang didukung KBRI dan kontingen pasukan Garuda UNIFIL itu merupakan bagian dari kegiatan people to people contact dalam rangka mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia.

Menurut Sapta Nirwandar, kegiatan cultural diplomacy di Timur Tengah ini sebagai bentuk solidaritas dan apresiasi Indonesia terhadap Libanon dan Suriah yang merupakan negara pertama memberikan pengakuan kepada kedaulatan RI di awal kemerdekaan. "Misi kebudayaan ini juga merupakan partisipasi Depbudpar pada peringatan hubungan bilateral Indonesia-Libanon dan Indonesia-Suriah yang ke-60 tahun," katanya.

Sumber: www.budpar.go.id (5 Januari 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts