Faktor Keamanan dan Keselamatan Transportasi Kunci Sukses Pariwisata

Jakarta - Departemen Perhubungan sangat penting dan turut menentukan sukses-tidaknya program pariwisata di Tanah Air, dengan tingkat keselamatan dan keamanan transportasi menjadi salah satu kunci pendukung keberhasilan sektor pariwisata.

"Kita juga harus bekerja keras untuk turut mensukseskan sektor pariwisata, dimana menurut penelitian sebuah institusi di luar negeri, pariwisata Indonesia pada 2007 masih berada pada peringkat 60, jauh tertinggal dari negara tetangga Singapura yang berada di peringkat 7 dan Malaysia peringkat 31," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal di Jakarta, Rabu (16/1).

Menurut Menhub, sektor transportasi punya peranan sangat signifikan dan sangat penting untuk tumbuh dan berkembangnya sektor pariwisata. Untuk itu pihaknya telah dan terus melakukan berbagai upaya meningkatkan kualitas transportasi baik udara, darat, maupun laut.

Upaya yang sudah dilakukan antara lain pembangunan 27 bandara internasional di seluruh Indonesia, memperbaiki infrastruktur yang rusak, memberikan kemudahan bagi layanan pembukaan penerbangan ekstra untuk memberi kemudahan akses bagi wisatawan.

"Dorongan terhadap perusahaan-perusahaan nasional juga kita lakukan agar mereka dapat bersaing baik di tingkat domestik maupun internasional antara lain dengan penambahan pesawat-pesawat baru seperti yang sudah dilakukan Mandala dan juga Lion Air," kata Jusman pada pembukaan Rakornas bidang Kebudayaan dan Pariwisata, yang diselenggarakan Depbudpar selama dua hari.

Yang tidak kalah pentingnya, menurut menteri, penekanan peningkatan keselamatan dan keamanan penumpang harus lebih diutamakan. Selain juga terus berusaha meyakinkan kepada Uni Eropa bahwa tingkat keamanan penerbangan di Indonesia sudah lebih terjamin karena di antara pemerintah dan perusahaan penerbangan sudah mencapai suatu komitmen untuk itu.

Menhub juga mengatakan pihaknya terus melaksanakan road map to safety untuk menciptakan kenyamaan layanan penerbangan.

Sementara itu Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, dalam Rakornas bertema Pemantapan Pelaksanaan program Kebudayaan dan Pariwisata 2008-2009 menyatakan tetap optimistis dengan target pencapaian kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar tujuh juta untuk 2008.

Menurut Wacik, dengan kerja keras angka tersebut akan dapat dicapai. "Ibarat dalam lomba balap mobil, kita sudah berada pada putaran akhir. Kita harus memicu kecepatan tinggi dengan tetap memperhatikan kecermatan dan ke hati-hatian," katanya.

Selain itu yang lebih penting lagi, kata menteri, adalah komitmen pencepatan. "Melalui kerja sama yang kompak di antara berbagai lembaga, institusi, dan asosiasi, saya optimis angka tersebut akan dapat dicapai, seperti jalinan kerjasama dengan PHRI, INACA, Asita, dan lain-lain," kata Wacik.

Sementara di bidang budaya, Wacik mengimbau agar pemerintah daerah (Pemda) jangan segan-segan memberikan apresiasi kepada seniman dan budayawan di daerah. Ia mencontohkan apresiasi tersebut bisa berupa perhatian misalnya bupati/gubernur menyempatkan menonton suatu pertunjukan seni/budaya di daerahnya.

"Tidak akan bangkrut bila pemda memberikan penghargaan/apresiasi kepada para budayawan dan seniman. Kan bisa diambilkan dari APBD," tambah Wacik lagi.

Ketika menyinggung masalah perfilman, Menteri Pariwisata bangga dengan meningkatnya produksi film di Indonesia. "Kalau selama 12 tahun dari 1992 hingga 2004 cuma ada 20 film yang diproduksi, 2007 saja produksi film kita sudah mencapai 70. Kita harus terus mendukung perfilman nasional agar bisa dijadikan suatu industri yang bisa menjadi salah satu komoditi ekspor nonmigas," katanya.

Jero Wacik pada pembukaan Rakornas itu juga menyatakan bahwa target tujuh juta wisman merupakan tantangan yang harus dihadapi dengan kerja keras. Dalam mengevaluasi angka kunjungan wisman ini, menurut Wacik yang terpenting harus dilakukan secara fair dan obyektif.

Ia juga mengimbau Dephub untuk melakukan perbaikan, melengkapi prasarana dan sarana pelabuhan di daerah-daerah tujuan wisata agar memenuhi syarat dapat disinggahi kapal pesiar. Karena, menurut menteri, minat wisman berkunjung ke Indonesia menggunakan kapal pesiar Cruise cukup tinggi.

Sumber: www.mediaindonesia.com (18 Januari 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts