Festival Film Indonesia dan Promosi “Visit Indonesia 2008” di Hongaria

Budapest - Dalam sebuah wawancara khusus dengan radio Hongaria Ha-Jó pada 13 Februari 2008, Duta Besar Indonesia Mangasi Sihombing menjelaskan rencana Festival Film Indonesia di Budapest yang akan diselenggarakan dari tanggal 21 – 27 Februari 2008 di sebuah teater ternama Uránia. Festival ini akan menampilkan 7 buah film yang tahun diproduksi antara 1961 sampai 2007. Hal ini akan menjadi sebuah panorama sinematografi karena masing-masing film menggambarkan keadaan dan pandangan masyarakat yang berbeda-beda sesuai jamannya.

Film-film yang akan ditayangkan adalah Pejuang karya Usmar Ismail, Pagar Kawat Berduri karya Asrul Sani, Ibunda karya Teguh Karya, Heart oleh Hani R. Saputra, 9 Naga oleh Rudi Sujarwo, Cinta dalam Sepotong Roti oleh Garin Nugroho, dan Naga Bonar Jadi 2 oleh Deddy Mizwar.

Kepada wartawan Ha-Jó, Balogh Attila, Duta Besar Sihombing menjelaskan tujuan dari festival atau film week ini adalah untuk lebih mendekatkan masyarakat Indonesia dengan masyarakat Hongaria melalui pengenalan budaya dan pandangan hidup yang selanjutnya akan berguna dalam memajukan hubungan kerjasama antar kedua bangsa dan negara dalam semua bidang. Disamping itu ditekankan bahwa film week ini diharapkan menyumbang kepada program Visit Indonesia 2008.

Dalam kaitan ini wartawan Balogh Attila mempertanyakan seringnya Indonesia mengalami gempa yang mungkin mempengaruhi kunjungan ke Indonesia. Duta Besar Sihombing menanggapi bahwa benar Indonesia terletak pada jalur lingkar gunung berapi tetapi tidak berarti bencana bisa terjadi setiap tahun. Mungkin ada sequence seperti dalam seratus – dua ratus tahun. Lagi pula gempa-gempa dalam sekala kecil tidak membawa kerusakan misalnya jika hanya pada besaran 5 skala richter.

Tentang tujuan wisata di Indonesia bagi Hongaria sangat tergantung kepada orang Hongaria sendiri untuk memilih karena potensi wisata Indonesia sangat beragam. Kalau yang berminat untuk keindahan alam maka setiap jengkal wilayah Indonesia menggambarkan keindahan seperti pantai, laut, hutan dan sebagainya. Kalau yang ingin melihat flora dan fauna yang eksotik pasti ada, demikian juga bangunan-bangunan keagamaan dan berbagai bentuk budaya. Yang jelas keramahtamahan dan senyum manis menunggu setiap pengunjung.

Mengenai pertanyaan tentang kehidupan minoritas, Duta Besar Sihombing menegaskan bahwa Indonesia adalah bangsa yang mempraktekkan toleransi secara luas sehingga jabatan publik terbuka untuk semua orang tanpa membedakan agama atau kepercayaannya. Bangsa Indonesia menghargai perbedaaan yang ada dan menjadikannya sebagai perekat dalam hidup berbangsa dan bernegara. Dimisalkan dalam film “Ibunda” oleh Teguh Karya ditujukan untuk menghapus prasangka-prasangka etnis yang memang harus disingkirkan dalam membangun masyarakat yang kohesif, baik secara nasional maupun kehidupan antar bangsa.

Menyangkut pertanyaan tentang hubungan ekonomi-perdagangan, Duta Besar Sihombing menghimbau agar para pengusaha Eropa khususnya Hongaria dan negara-negara Eropa Tengah dan Timur memanfaatkan Expo Indonesia I di ETT (Eropa Tengah dan Timur) yang akan digelar tanggal 7-10 Mei 2008 di Warsawa. Ditekankan mutu komoditi Indonesia yang prima dan harga yang kompetitif merupakan daya tarik Indonesia untuk mancanegara.

Radio Ha-Jó merupakan aset dari pengusaha Hongaria, Vajai yang dipimpin oleh Gyula Balogh yang berupaya terus menjalin hubungan dagang dan investasi dengan Indonesia. Wawancara Dubes Indonesia dengan wartawan Balogh Attila berlangsung dalam 45 menit.

Sumber: www.deplu.go.id (15 Februari 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts