Gubernur Minta Promosi Pariwisata Lampung Lebih Gencar

Bandar Lampung - Gubernur Lampung Sjachroedin ZP minta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dapat lebih gencar melakukan promosi potensi wisata unggulan daerahnya, sehingga membuat daerah Lampung dapat diperhitungkan sebagai daerah kunjungan wisata yang diminati oleh para turis domestik maupun mancanegara.

Harapan dan permintaan itu diungkapkan Gubernur Sjachroedin, saat pelantikan para pejabat eselon dua yang terdiri atas kepala dinas, badan, dan sekretariat pelaksana di lingkungan Pemprov Lampung, di Kantor Gubernur Lampung, di Bandar Lampung, Senin (28/1) petang.

Kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung yang baru, Tibrizi Asmarantaka, Gubernur mengharapkan dapat mengoptimalkan berbagai upaya promosi untuk mendukung program Visit Indonesia Year (VIY) 2008, dan Visit Lampung Year (VLY) 2009 yang bertujuan menjaring kehadiran turis domestik dan mancanegara ke daerah Lampung.

Selain perlu menggencarkan upaya promosi, Gubernur juga minta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk mencari masukan dari berbagai pihak, seperti perguruan tinggi, LSM, pers, kalangan asosiasi usaha pariwisata, dan berbagai pihak berkaitan dengan pengembangan potensi pariwisata di Lampung.

Menurut Sjachroedin, potensi wisata yang besar di daerahnya perlu terus dioptimalkan pengembangan dan promosinya agar menjadi salah satu sumber pemasukan daerah.

Daerah Lampung memiliki objek wisata yang merupakan "segi tiga emas" (golden triangle) pariwisata Lampung, yaitu kawasan wisata Anak Gunung Krakatau di Selat Sunda dan sekitarnya di Kabupaten Lampung Selatan, Pusat Latihan Gajah (PLG), dan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur.

Kemudian objek wisata terpadu Danau Ranau (Seminung Lumbok Resort) serta Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di Kabupaten Lampung Barat.

Namun potensi wisata unggulan, beserta sejumlah potensi wisata alam, budaya, tradisi, dan wisata sejarah yang berada di Lampung dinilai kalangan pengamat pariwisata belum tergarap secara optimal.

Sumber: www.mediaindonesia.com (29 Januari 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts