Indonesia Usung Bali Di Pameran Pariwisata Internasional

Tokyo - Indonesia kembali mengusung Bali dalam pameran pariwisata internasional yang berlangsung di Tokyo, Jepang, untuk bersaing menarik minat turis mancanegara dalam pameran yang dimotori Japan Association Travel Agent (JATA) itu.

“Bali kita mau tonjolkan sebagai daerah yang betul-betul aman, termasuk penanganan yang serius dan sungguh-sungguh dalam mengatasi flu burung,” kata Dirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Thamrin Bachri di Tokyo, Sabtu, saat mengikuti pameran “JATA World Travel Fair 2007.”

Pameran yang berlokasi di Tokyo Big Sight––lokasi khusus untuk event-event Internasional––itu berlangsung 14-16 September 2007.

Dirjen juga menjelaskan pentingnya mempromosikan Bali yang aman mengingat sejumlah peristiwa yang menimpa bali beberapa tahun belakangan. Jepang sendiri merupakan salah satu indikator utama dari industri pariwisata Internasional.

“Dengan banyaknya turis Jepang yang tetap ke bali bahkan semakin banyak, maka Bali bisa kembali menempati posisi teratas dalam pariwisata internasional,” ujarnya.

Menurut pengamatan Antara, pameran JATA World Travel Fair berlangsung semarak dan meriah. Berbagai biro perjalanan dari penjuru dunia tumpah ruah guna mempromosikan masing-masing daerah tujuan wisatanya.

Anjungan Indonesia kembali menonjolkan Pulau Dewata Bali dan juga Jakarta, sehingga baik brosur dan poster lebih banyak menampilkan nuansa Bali ketimbang Jakarta atau daerah tujuan wisata lainnya di Indonesia.

Dari sisi penampilan anjungan, Indonesia pun terbilang kalah meriah dibanding negara Asean lainnya, dimana sepertinya mengepung anjungan Indonesia yang berada di tengah. Mereka menampilkan daerah tujuan wisatanya yang sudah favorit, seperti kota Bangkok, pantai Pataya, Puket, dan Chiang Mai (Thailand).

Singapura yang menonjolkan wisata belanjanya, begitu juga Malaysia yang mempromosikan kota Kuala Lumpur, Penang, dan pulau-pulau eksotiknya, termasuk pulau Sipadan.

Vietnam juga tidak kalah, dengan menonjolkan kota bersejarahnya seperti Ho Chi Minh City, Halong Bay, Danang dan My Son (lokasi bekas kerajaan dinasti Champ) yang terlihat menarik.

Sedangkan negara-negara Asia lainnya, seperti Korea dan China juga berlomba-lomba untuk menjadi daerah tujuan favorit dunia. Jepang menonjolkan Kyoto, Nara, dan beragam daerah lainnya, selain itu juga mencantumkan berbagai situs wisata dan informasi yang melimpah ruah mengenai destinasinya.

TURIS JEPANG
Thamrin Bachri kepada pers di Tokyo, Jumat mengemukakan target Indonesia yang berupaya menggaet turis mancanegara sebanyak tujuh juta turis pada 2008 melalui “Visit Indonesia Years.”

Sedangkan untuk menarik minat turis Jepang, Indonesia sengaja menampilkan lima kategori yakni wisata petualangan, lokasi bersejarah, wisata menyelam dan berlayar, golf, wisata belanja dan wisata relaksasi seperti spa.

“Keikutsertaan kita ke Jepang kali ini memang menampilkan dua destinasi utama yaitu Bali dan Jakarta,” kata Thamrin yang memboyong 21 biro perjalanan ke Tokyo.

Untuk membuat Bali terlihat serius Indonesia juga menampilkan Bupati Buleleng Putu Bagiada, sedangkan Jakarta diwakili oleh Ketua Asita Jakarta Herna Danuningrat.

“Bali akan terus berupaya menarik wisatawan sebanyak mungkin, terlebih kondisi Bali yang sudah aman, begitu juga dengan penanganan Flu Burung. Rakyat dan pemerintah Bali serius menanganinya,” ujar Bagiada.

Sementara Herna mempromosikan lima hal menarik dari kota Jakarta, terutama yang bisa menggaet turis Jepang, yakni wisata sejarah, belanja, golf dan bahari dan menjamurnya layanan spa.

JATA World Travel Fair merupakan salah satu indikator untuk mengetahui perkembangan kemajuan industri pariwisata dunia. Pameran tersebut rata-rata setiap tahunnya diikuti oleh 30 ribu biro perjalanan dunia dan 80 ribu konsumen.

Sumber: Harian SIB (22 Oktober 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts