Jam Gadang Tetap Menjadi Idola

Bukittinggi - Lapangan di sekitar Jam Gadang Bukittinggi masih menjadi idola warga Sumatera Barat dan sekitarnya untuk merayakan pergantian tahun. Ratusan ribu orang memadati lapangan ini hingga ke Pasar Atas sejak Senin (31/12) malam.

Pesta kembang api dan petasan menjadi daya tarik warga untuk menghabiskan waktu menunggu detik-detik tahun 2008. Sejak pukul 19.00, hiruk-pikuk bunyi suara petasan sudah membahana. Keramaian malam tahun baru bertambah dengan panggung hiburan di sudut lapangan hingga Selasa (1/1) sekitar pukul 01.00.

Tepat pukul 00.00, sirene dibunyikan. Warga yang membawa terompet ikut menyemarakkan suasana. Bunyi petasan yang ingar-bingar menambah keriuhan di Lapangan Jam Gadang.

"Tahun ini agaknya pengunjung jauh lebih ramai dibanding tahun-tahun sebelumnya," tutur Delpis, warga yang menikmati tahun baru di Jam Gadang.

Inisiatif pemerintah untuk memecah konsentrasi massa dengan menggelar panggung pertunjukan di Lapangan Kantin yang berjarak sekitar 1 kilometer dari Lapangan Jam Gadang tidak berhasil. Massa tetap berduyun- duyun ke areal Jam Gadang, terlebih pada detik-detik menjelang pergantian tahun.

Sejumlah kendaraan yang terperangkap di sekeliling lapangan serta puluhan pedagang yang menggelar tenda ikut membuat areal ini semakin padat. Satu unit mobil pemadam kebakaran yang disiagakan di sekitar lokasi keramaian juga menjadi sasaran warga untuk menyaksikan kembang api dan petasan.

Tingkat hunian hotel di Bukittinggi pada akhir tahun ini juga mencapai 100 persen. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Bukittinggi-Agam Syafroni Falian mengatakan, sekitar 57 hotel sudah penuh. "Pengelola hotel bahkan sering menolak tamu yang hendak mencari kamar. Rasanya mustahil mencari kamar pada akhir tahun. Para tamu yang hendak menginap di Bukittinggi saat pergantian tahun sebaiknya memesan kamar terlebih dulu. Ini sudah tradisi," katanya.

Sumber: www.kompas.co.id (2 Januari 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts