Kabupaten Pekalongan

Lambang dan Motto Daerah Kabupaten Pekalongan
1. Dasar Hukum
Surat Keputusan DPRGR Kabupaten Pekalongan nomor 1/PD/DPRGR/II/1967 tentang Lambang Daerah tanggal 29 Agustus 1967 dan nomor 1/PD/DPRGR/II/1971 tentang Penggunaan Lambang Daerah tanggal 16 Pebruari 1971.

2. Bentuk, Isi Lambang, Ukuran serta Warna - Warnanya.
Lambang daerah Kabupaten Pekalongan berbentuk perisai bersayap dalam ukuran segi empat bujur sangkar dengan perbandingan panjang dan lebar 1:1. Dari atas kebawah berisikan lukisan-lukisan
a. Bintang bersudut lima berwarna kuning emas.
b. Perisai tiga warna, berurutan dari kiri ke kanan kuning, sawo matang 9 coklat muda dan coklat tua). Ukuran luas warna coklat muda setengah luas perisai.
c. Ditengah perisai terlukis sebuah keris lurus terhunus berwarna hitam.
d. Laut biru dan ikan berwarna putih.
e. Padi warna kuning dengan daun berwarna hijau memangku perisai. Jumlah butiran padi sebelah kanan 23 biji sebelah kiri 22 biji jumlah keduanya 45 biji.
f. Pita teratur berlukiskan batik jlamprang berisikan 8 ceplok bungan.
g. Elar atau sawat (sayap berekpak) berwarna kuning bergaris hijau. Jumlah elar (bulu elar) sebelah kanan 9 helai sebelah kiri 8 helai, jumlah seluruh elar 17 helai.
3. Makna dan Isi Lambang.
a. Bintang, melambangkan Ketuhanan yang Maha Esa mencerminkan bahwa warga / penduduk Kabupaten Pekalongan umumnya meyakini dan berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Sudut Lima pada Bintang, melambangkan Pancasila. Masyarakat di Kabupaten Pekalongan meyakini bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum dalam mengurus, mengatur dan membina daerah.
c. Perisai Tiga Warna, melambangkan bahwa warga penghuni Kabupaten Pekalongan, terdiri dari warga negara yang berbeda asal, ras, kebangsaannya tetapi tetap bersatu padu. Warna kuning mewakili ras tionghoa, coklat muda ras asli Indonesia, dan coklat tua mewakili ras arab. Ras asli merupakan penghuni yang utama atau lajer (pokok). Dilukiskan di tengah perisai, melambangkan bahwa ras asli merupakan pihak yang merangkum kedua ras lainnya sehingga terjalain hubungan dalam kehidupan baik jasmaniah dan rohaniah.
d. Keris, melambangkan jiwa patriotisme rakyat Kabupaten Pekalongan yang abadi, dalam membela dan membina serta membangun daerah maupun tanah air Indonesia.
e. Laut dan Ikan, melambangkan bahwa sebagian kehidupan rakyat Kabupaten Pekalongan dari laut (nelayan).
f. Padi Memangku Perisai, melambangkan kemakmuran daerah, serta merupakan sumber kehidupan serta makanan pokok rakyat. Jumlah butiran 45 biji melambangakan tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
g. Pita Batik Jlamprang, melambangkan salah satu kesenian rakyat Kabupaten Pekalongan yaitu batik Pekalongan yang merupakan kehidupan rakyat. Ceplok bunga berjumlah 8 melambangkan bulan Agustus.
h. Elar (sawat), melambangkan cita-cita rakyat yang dinamis, cinta damai, menuju arah keagungan daerah dan peri kehidupan yang adil dan makmur serta lahir dan batin.

MOTTO KABUPATEN PEKALONGAN
Untuk mendayagunakan kegiatan pembangunan daerah secara merata diperlukan suatu acuan untuk memotivasi, menggerakkan dan mengerahkan seluruh potensi masyarakat Kabupaten Pekalongan Motto Kabupaten Pekalongan adalah Kota " SANTRI " merupakan singkatan dari Sehat, Aman, Nyaman, Tertib, Rapih dan Indah.

Visi dan Misi Kabupaten Pekalongan
VISI
"Terwujudnya Kehidupan Masyarakat Kabupaten Pekalongan yang Demokratis, Maju, Adil dan Sejahtera"

MISI
Meningkatkan perilaku pemerintah dan masyarakat yang demokratis, dinamis dan agamis serta adanya penguatan lembaga pemerintahan dan lembaga kemasyarakatan
Meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance), yang menjamin peningkatan kualitas pelayanan publik, menjamin rasa keadilan dan tumbuh kepercayaan dan partisipasi
Meningkatkan penyediaan dan pemerataan sarana dan prasarana publik
Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat (kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan) dan sarana pengembangan
Menegakkan perundangan dan peraturan daerah yang mencerminkan adanya supremasi hukum dan keadilan serta perlindungan terhadap HAM
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah yang bertumpu pada pengembangan potensi ekonomi lokal dan dunia usaha
Meningkatkan pengelolaan Sumber Daya Alam yang berorientasi pada pelestarian lingkungan dan pemanfaatan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat
Mengembangkan pariwisata dan budaya lokal.

Demografi
Jumlah Penduduk Kabupaten Pekalongan akhir tahun 2009 sebanyak 977.711 jiwa, yang terdiri dari 497.533 jiwa penduduk laki-laki dan 480.178 jiwa penduduk perempuan, sementara jumlah penduduk tahun 2008 tercatat 965.745 jiwa yang terdiri dari 490.780 jiwa penduduk laki-laki dan sebanyak 474.965 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan data penduduk pemilih potensial Kabupaten Pekalongan tercatat jumlah pemilih sebanyak 717.239 jiwa.

Laju pertumbuhan penduduk tahun 2009 sebesar 1,08% turun bila dibanding dengan tahun 2008 sebesar 1,26%, hal ini menunjukkan bahwa pengendalian laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Pekalongan mengalami penurunan yang signifikan. Adapun jumlah Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Pekalongan Tahun 2009 sebanyak 223.178 KK yang berarti jumlah rata-rata setiap keluarga terdiri dari 4,57 jiwa, meningkat dibanding tahun 2008 sebanyak 226.605 KK.

Kepadatan penduduk Kabupaten Pekalongan tahun 2009 sebanyak 1.169 jiwa/km2, mengalami peningkatan sedikit dibanding tahun 2008 sebanyak 1.157 jiwa/km2, sedangkan penduduk yang paling padat terdapat di Kecamatan Wiradesa yaitu sebanyak 5.119 jiwa/km2 dan kepadatan penduduk yang paling rendah adalah di Kecamatan Petungkriyono yaitu sebanyak 174 jiwa/km2.

Sosekbud
Kabupaten Pekalongan kaya akan budaya tradisional. Berbagai macam kesenian tradisional banyak dimiliki beberapa desa dan kecamatan di wilayah Kabupaten Pekalongan yang tentu saja dengan ciri khas masing - masing.

Keanekaragaman itu tidak memecah belah masyarakat tapi justru semakin memperkaya khasanah budaya di daerah Kabupaten Pekalongan.

Agenda Syawalan
Upacara Tradisi Syawalan adalah agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Rangkaian acara dalam kegiatan ini terdiri dari Ngarak Tumpeng Nasi Megono (Megono Gunungan) setinggi 2 meter, pemotongan tumpeng oleh Bupati Pekalongan dan diakhiri dengan makan nasi megono gratis bagi para pengunjung.

Kesenian Kuntulan/Sirkus "Gralis Budaya", Desa Sabarwangi Kec. Kajen

Penampilan yang memukau dan terkesan mengerikan menjadikan identitas kesenian ini. Tetapi justru disitulah daya tarik yang dimiliki Gralis Budaya untuk merebut perhatian penonton.

Kesenian Kuda Kepang
Kesenian Kuda Kepang dari Desa Wonorejo, Kecamatan Wonopringgo, Kabuapaten Pekalongan. Kesenian yang menggunakan Kuda Kepang sebagai sarana utama ini menyuguhkan berbagai atraksi yang menarik. Tarian - tarian dan alunan musik yang begitu harmonis menjadi perpaduan yang indah di setiap penampilan. Biasa dipentaskan pada acara - acara sedekah bumi, hajatan penyambutan tamu, HUT Kemerdekaan, Hari Jadi Kabupaten Pekalongan dll.

Kesenian Jaran Ilir Kecamatan Sragi
Sekelompok pemuda - pemudi yang terpanggil untuk ikut meramaikan dunia seni dan budaya di Kabupaten Pekalongan.Mereka membangun kreatifitas dan berhasil menciptakan seni yang berbeda dari biasanya. (Sumber Buku Profil, Potensi, Peluang Investasi dan Kebijakan Pembangunan Kabupaten Pekalongan Tahun 2007)

-

Arsip Blog

Recent Posts