Kebersihan di Jalur Wisata Sungai Musi Perlu Ditingkatkan Lagi

Palembang - Visit Musi 2008 sudah berada di depan mata. Menyusuri Sungai Musi dengan kapal merupakan salah satu paket wisata andalan yang ditawarkan pemerintah dengan agen perjalanan wisata. Wisatawan juga bisa mengunjungi sejumlah obyek yang ada di sepanjang aliran Sungai Musi.

Sebelum Visit Musi 2008 digaungkan, sejumlah warga Palembang sesunggunya sudah terbiasa menikmati "eksotisme" sungai terbesar di Sumatera Selatan ini dengan berbagai alat transportasi, mulai dari kapal ketek, speedboat atau kapal cepat, dan kapal penumpang.

Ahmad Halid (34), warga Kelurahan 10 Ulu, saat ditemui Kompas di Dermaga Benteng Kuto Besak (BKB), Jumat (11/1) sore, menuturkan, saat itu dia sedang menunggu Kapal Motor Kuda Laut yang akan mengangkut orang dan wisatawan gratis berkeliling Sungai Musi.

Ahmad Halid mengaku sering berwisata menyusuri Sungai Musi bersama dengan keluarganya di waktu senggang. Agar bisa menikmati suasana Sungai Musi dengan maksimal, Ahmad mengaku lebih senang menggunakan perahu ketek.

"Sewanya murah, hanya sekitar Rp 40.000. Kami sekeluarga sudah puas mengelilingi Sungai Musi," ucap dia.

Belum lagi pembicaraan selesai, Kapal Motor Kuda Laut sudah merapat ke Dermaga BKB. Sekitar 35 orang memasuki kapal tersebut dengan dipandu oleh tiga staf Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang.

Komunitas sungai
Tidak hanya warga awam saja yang menjadi penikmat suasana di Sungai Musi, ternyata Kota Palembang juga memiliki komunitas "Pencinta Sungai Musi". Siang itu, sekitar tiga orang dari komunitas Pencinta Sungai Musi juga turut jadi pemandu di Kapal Motor Kuda Laut tersebut.

Andri Wahab (39), salah satu anggota, menuturkan, komunitas ini dibentuk sekitar satu bulan lalu dan dipersiapkan untuk mendukung program "Visit Musi 2008". Pada saat ini, sudah 10 orang yang tergabung dalam komunitas tersebut.

Menurut dia, anggota perkumpulan berasal dari orang yang sehari-hari mencari nafkah sebagai penjual jasa sewa perahu ketek di Sungai Musi. Mereka bertugas memberikan informasi kepada wisatawan perihal potensi obyek wisata yang ada di sepanjang Sungai Musi.

Menurut Kepala Subdinas Hubungan Laut dan Kereta Api Dinas Perhubungan Kota Palembang Said Albar, dalam rangka Visit Musi 2008, Pemerintah Kota Palembang menggratiskan layanan wisata tur Sungai Musi dengan menggunakan kapal penumpang milik pemerintah. Layanan gratis ini berlaku bagi setiap warga serta wisatawan yang berada di Kota Palembang dan sekitarnya.

"Tujuannya adalah meningkatkan minat berwisata di Sungai Musi. Program ini berlaku tanggal 6-11 Januari 2008 dengan menggunakan sekitar enam kapal motor," kata Said.

Surahman (34), wisatawan asal Jawa Tengah, mengatakan sudah sekitar lima hari berada di Palembang dalam rangka berkunjung ke rumah saudaranya. Dia mendapat informasi wisata gratis Sungai Musi ini melalui informasi media massa.

"Saya banyak mendengar tentang nama besar Sungai Musi. Di satu sisi, Sungai Musi memang menyimpan obyek wisata yang cukup potensial," kata dia.

Kendati demikian, ada satu hal yang menjadi kekurangan, yakni air Sungai Musi masih kotor. Selain karena lumpur, tingkat kekeruhan tersebut juga dipengaruhi oleh masih banyaknya sampah yang mengotori air.

Menurut Surahman, alangkah sayangnya jika pemerintah dan warga tidak peduli dengan kebersihan Sungai Musi. Jika memang air sungainya sudah kotor dari wilayah hulu, setidaknya sungai ini bebas dari sampah organik dan non-organik.

"Jika persoalan lingkungan sungai tidak segera dibereskan, Visit Musi 2008 hanya jadi program semu," katanya.

Sumber: www.kompas.com (12 Januari 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts