Kebudayaan Indonesia Menarik Perhatian Warga Hongaria

Szeged, Hongaria - Budaya Indonesia yang beragam menarik perhatian masyarakat Hongaria. Hal itu terlihat dari antusias warga Hongaria mengunjungi pameran kebudayaan Indonesia dalam rangka peluncuran Visit Indonesia 2008 di kota Szeged, Hongaria, baru-baru ini.

Selama lebih dari empat jam Istana Kesenian Reok, dipadati pengunjung. Wakil Walikota Szeged, Dr Laszlo Solymos pun menyempatkan diri hadir sekalipun hari itu merupakan hari libur. Dalam sambutannya Laszlo mengemukakan kesediaan untuk menjalin kerja sama dengan kota-kota Indonesia.

Dalam keterangan tertulis KBRI di Budapest yang diterima SP baru-baru ini, pihak KBRI menyelenggarakan pameran kebudayaan yang menampilkan sejumlah penari, pertunjukan film dan pameran lukisan, foto serta batik. Duta Besar Indonesia untuk Hongaria, Mangasi Sihombing dalam sambutan peresmian pameran menekankan pentingnya peningkatan kerja sama bilateral Indonesia Hongaria termasuk di bidang seni-budaya dan bidang turisme.

"Pameran kebudayaan Indonesia ini merupakan pengantar untuk memahami budaya Indonesia yang beragam. Karya-karya seni mampu menangkap dan mengekspresikan jiwa dan pandangan hidup bangsa Indonesia dengan gaya seni masing-masing," katanya.

Pada pembukaan pameran, pengunjung disuguhi tarian tradisional Indonesia. Tarian yang ditampilkan antara lain Tari Panyembrama dari daerah Bali. Permainan gamelan dari daerah Sunda, Tari Ayun-ayun dari Jawa, Tari Merak dari daerah Sunda, Tari Topeng Pujangan dari Jawa, Tari Joged dari Bali. Tari Ratu Graeni dari daerah Sunda sebagai penutup sesi pertama.

Sesi kedua setelah jeda waktu istirahat selama 15 menit dilanjutkan dengan gamelan pembuka Rindik Bali, Tari Panji Semirang dari Bali, Tari Topeng Kelana dari Sunda, Tari Kandagan dari daerah Sunda. Pagelaran ditutup dengan atraksi Tari Jaipongan Ronggeng Beken yang energik dari daerah Sunda. Tari-tarian tersebut silih berganti diiringi gamelan Sunda dan gamelan Bali dengan total waktu 1 jam 40 menit.

Seniman Hongaria

Pameran juga menampilkan lukisan karya tiga seniman Hongaria yang juga alumni penerima Darmasiswa Indonesia yaitu Balogh Lszlo, Rita Gallatz, Bardos Yvette. Kini mereka meniti karier sebagai seniman dengan karya-karya lukis yang khas Indonesia.

Balogh Laszlo memamerkan sejumlah karya-karya cat minyak dan pastel yang semuanya tidak lepas dari suasana Indonesia. Alam dan latar belakang budaya Jawa senantiasa memancar dalam lukisan-lukisannya. Tidak mengherankan mengingat dia bermukim di Yogyakarta selama 13 tahun.

Rita Gallatz yang meniti karir sebagai pelukis batik menampilkan tema kontemporer dan nuansa tradisional Indonesia. Dalam pameran kali ini, karya Rita didominasi warna biru legam. Sejak 1999 Rita telah mengadakan pameran bukan saja di Indonesia dan Hongaria tetapi juga negara-negara lain.

Sementara, Bardos Yvette memamerkan foto-foto Indonesia dengan ukuran rata-rata 27 x 40 cm hasil jepretan beberapa tahun lalu. Di samping menekuni fotografi, Yvette tetap memelihara kemampuan membawakan tarian Indonesia, sehingga dalam acara itu dia juga tampil dalam sejumlah nomor tari.

Tidak kalah menarik perhatian pengunjung adalah sesi foto. Para pengunjung diberi kesempatan untuk berforto dengan menggunakan pakaian tradisional Indonesia yang disediakan KBRI. Antusiasme pengunjung terlihat dari antrian pemotretan. Para pengunjung dengan sabar menunggu giliran untuk dapat berfoto. Keceriaan juga terlihat di wajah mereka ketika melihat hasil jebretan kamera yang dicetak langsung ditempat.

Sumber: www.suarapembaruan.com (4 Februari 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts