Kunjungan Wisata ke Sumut Meningkat 9 Persen, Tahun 2007

Medan - Dibanding tahun sebelumnya, kunjungan wisata ke Sumatera Utara (Sumut) tahun ini meningkat 9 persen. Namun, peningkatan itu masih jauh dibanding pada 1995 lalu.

“Tahun 1995 kunjungan wisata kita sudah mencapai 300 ribu orang, sekarang ini hanya 143 ribu wisatawan, atau naik 9 persen dibanding tahun 2006,” demikian dikatakan Direktur Akademi Pariwisata Kota Medan Renalmon Hutahean, usai tampil sebagai pembicara pada Sosialisasi Pariwisata bagi para Kepala SMU/SMK dan SMP sekota Medan di Convention Hall Hotel Danau Toba.

Dikatakannya, meningkatnya kunjungan wisata ke Sumut dikarenakan semua pihak komponen pariwisata sudah serius memulihkan dan menangani sektor kepariwisataan yang sempat terpuruk beberapa tahun lalu.

“Kita sekarang bersama-sama dengan stakeholder, termasuk Pemko dan Pemkab supaya dalam meningkatkan pariwisata di Sumut dan menyambut visit Indonesia tahun 2008 bisa memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan. Selain di kota Medan, sosialisasi ini juga sudah digelar di Samosir, Tapanuli Tengah, dan kabupaten/kota lainnya,” bebernya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada pihak supir taksi.

“Kita meminta mereka agar mereka memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan, baik turis mancanegara maupun domestik. Sebab kita berharap tidak hanya kepada turis mancanegara saja yang berkunjung ke medan atau Sumut, turis domestik juga diharapkan semakin banyak melakukan aktivitas perjalanan ke Sumut. Dengan demikian, ekonomi di Sumut akan semakin bergerak karena belanja mereka akan menggerakkan kegiatan roda ekonomi di Sumut,” paparnya.

Anjloknya sektor kepariwisataan di Sumut menurut Renalmon, mulai sejak terjadinya krisis moneter di Indonesia.

“Sebelum krisis moneter terjadi, kunjungan pariwisata di Sumut sempat mencapai angka 350 ribu. Namun sejak kirisis moneter di Indonesia kunjungan wisatawan di Sumut hanya mencapai angka terendah 40 ribu,” katanya.

Selain krisis moneter, lanjut dia, menurunnya sektor pariwisata di Sumut juga diakibatkan berbagai faktor, seperti jatuhnya pesawat, bom, perubahan politik dan lain-lain.

“Namun, dari mulai tahun 2000, sektor kepariwisataan di Sumut mulai bangkit secara perlahan. Apalagi saat ini sejak Otonomi Daerah pengurusan pariwisata sudah sepenuhnya di daerah. Dan kita mulai menunjukkan keseriusan makanya mulai ada peningkatan sejak tahun 2000. Hingga sekarang ini jumlah pariwisata yang berkunjung ke Sumut sudah mencapai 140 ribu dari mancanegara,” jabarnya.

Dikatakannya, kalau semua pihak melakukan penanganan dengan sungguh-sungguh sesuai standar pariwisata maka dalam waktu sekitar 5 tahun ke depan kunjungan wisatawan di Sumut bisa mencapai 300 ribu seperti di tahun 1995 lalu.

“Tentunya dengan catatan, pada Pilkada Gubsu nanti keadaan Sumut bisa tetap kondusif,” harapnya.

10 Persen
Menurut hasil rapat dan pertemuan yang dilakukan Akpar dengan semua pihak baik dari Pemko, Pemkab dan para stakeholder yang ada di Sumut, bahwa target kunjungan wisatawan di Sumut tahun 2008 mencapai 10 persen atau 160 ribu wisatawan.

“Tapi kalau kita serius, yang perlu kita garap itu wisatawan nusantara. Karena melalui wisatawan nusantara ini yang sebenarnya lebih banyak memberikan kontribusi bagi pariwisata. Sebab kekuatan kita adalah kekuatan jumlah penduduk yang besar dan juga jumlah perjalanan bisa kita tingkatkan. Apalagi sekarang ini masyarakat Indonesia suka melakukan perjalanan seiring dengan peningkatan kehidupan ekonominya,” katanya.

Dia juga mengakui, untuk meningkatkan kunjungan dan perbaikan SDM kepariwisataan di Sumut dibutuhkan dana yang sangat besar.

“Untuk itu, baik pemerintah maupun legislatif bisa berkomunikasi dengan baik untuk meningkatkan anggaran dalam membangun sektor pariwisata kedepan, khususnya di Sumut,” sarannya seraya menambahkan dengan sosialisasi ini pihaknya bisa menghidupkan kembali kampanye sadar wisata, yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, ramah-tamah dan indah. Ini juga sekaligus menyambut visit Indonesia tahun 2008.

“Jadi kalau sekarang target kita adalah kepala-kepala sekolah karena mereka ini yang punya anak didik begitu banyak sehingga kita berharap dengan peran serta mereka nanti dan mereka bisa mensosialisasikan ini kepada anak didiknya langsung, itu sebenarnya tujuan sosialisasikan yang kita lakukan ini,” pungkas Renalmon.

Sosialisasi yang digelar Akpar Medan bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Medan dan Dinas Pendidikan Kota Medan itu dibuka oleh Sekda Kota Medan Drs Afifuddin Lubis mewakili Walikota Medan, dan dihadiri oleh Kadis Budpar Medan Syarifuddin SH dan Zulkarnain mewakili Kadisdik Medan.

Koordinator kegiatan Kosmas Harefa mengungkapkan, tujuan digelarnya sosialisasi dengan melibatkan para kepala sekolah, adalah merupakan salah satu program pengabdian masyarakat yang diterapkan di Akpar Medan.

Salah satu bentuk pengabdian Akpar terhadap masyarakat, yakni menggelar sosialisasi khususnya tentang kepariwisataan baik skala nasional maupun internasional.

“Kita memandang sekolah-sekolah di kota Medan perlu dan punya peran strategis guna membangun pariwisata,” tandas Kosmas seraya menambahkan peserta yang ikut dalam sosialisasi sebanyak 150 peserta.

Sumber: Harian Analisa (3 Desember 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts