Kunjungan Wisman ke Indonesia: Turis dari China dan Australia Alami Pertumbuhan Signifikan

Jakarta - Pertumbuhan kunjungan wisatawan dari China dan Australia ke Indonesia selama Januari hingga Oktober 2007 menunjukan peningkatan yang signikan, masing-masing mencapai 48,96% dan 43,26% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu meski dalam jumlah kecil hanya 471 wisman, turis asal Bahrain tercatat mengalami pertumbuhan tertinggi mencapai 234,04%, demikian data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah kembali oleh Pusat Data dan Jaringan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) menyebutkan.

Dari kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia melalui 15 pintu utama pada periode Januari hingga Oktober 2007 yang mencapai 3,71 juta atau mengalami pertumbuhan 14,24% dibanding periode yang sama tahun lalu itu masih didominasi oleh wisman dari pasar ASEAN (Singapura dan Malaysia), Asia Timur (Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan), serta Australia.

Wisman dari Singapura selama sepuluh bulan tersebut telah memberikan kontribusi sebesar 749.879 orang sehingga menempati urutan pertama di antara 15 negara yang menjadi pasar utama. Sedangkan Jepang berada di urutan kedua dengan kontribusi 397.936 wisman.

Wisman dari Singapura ini meskipun dalam jumlah menempati urutan teratas, ternyata mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 2%. Pada periode Januari-Oktober 2006 jumlah kunjungan wisman asal Singapura ke Indonesia mencapai 772,216 orang, sedangkan pada periode yang sama tahun ini hanya 749.879 orang. Pertumbuhan negatif pada periode yang sama tahun ini juga dialami wisman asal Taiwan yang mencapai minus 1,30%. Periode Januari-Oktober 2006 wisman dari Taiwan yang datang ke Indonesia mencapai 183.990 orang, pada periode yang sama tahun ini baru mencapai 180.765 orang.

Sementara itu wisman dari Eropa seperti Inggris, Jerman, dan Belanda masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 8,44%, 7,37%, dan 21,92%. Pertumbuhan wisman dari Eropa ke Indonesia yang cukup tinggi tersebut, menurut Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik, karena adanya promosi yang gencar dilakukan oleh Indonesia dengan mengikuti event-event pariwisata dunia yang diadakan di Eropa.

Sumber: www.budpar.go.id (15 Desember 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts