Menbudpar Tetap Optimis Target Kunjungan 2008 Tujuh Juta Wisman

Jakarta - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik tetap optimis untuk menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2008 sebanyak 7 juta orang meski target 6 juta wisman pada 2007 ini tidak tercapai.

"Kita tetap optimis target wisman 2008 adalah 7 juta orang karena kita telah meluncurkan Visit Indonesia Year 2008," kata Jero Wacik didampingi jajaran Dirjen Depbudpar dalam jumpa pers akhir tahun Depbudpar di Jakarta, Kamis (27/12).

Dia mengatakan pihaknya menetapkan tiga target jumlah kunjungan wisman untuk 2008 yaitu target akselerasi sebanyak 7 juta wisman, target moderat sebanyak 6,5 juta wisman dan target pesimistis sebanyak 6 juta wisman.

Jero Wacik mengatakan meskipun tidak mencapai target kunjungan wisman 2006 yaitu 6 juta, tetapi prediksi tingkat kunjungan tahun ini sebanyak 5,5 juta orang menjadi rekor nasional jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tertinggi selama 10 tahun terakhir.

"Sebanyak 5,5 juta wisman ini sudah memecahkan rekor nasional dibandingkan 10 tahun terakhir, tahun ini yang paling bagus. Paling tinggi sebelumnya pada 2004 yaitu 5,3 juta wisman," kata Menbudpar.

Dalam laporan akhir tahunnya, Menbudpar mengatakan kunjungan wisman pada November dan Desember 2007 diperkirakan mencapai 900.000 orang dan jumlah kunjungan di luar 15 pintu utama diperkirakan sekitar 900.000 sampai satu juta orang.

"Saya takut kita juga belum menghitung jumlah wisman yang datang dengan kapal cruise," kata Jero Wacik.

Sehingga kunjungan wisman pada akhir 2007 diperkirakan akan mencapai 5,5 juta dengan perolehan devisa sejumlah US$5,3 miliar atau Rp50 Triliun.

Sebelumnya Pusat Data dan Jaringan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) mengungkapkan sektor pariwisata selama periode Januari sampai Oktober 2007 menyumbang devisa negara sebanyak US$3,6 miliar.

Jumlah tersebut diperoleh dari total jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia melalui 15 pintu utama sebanyak 3,71 juta orang dikalikan dengan biaya pengeluaran wisman untuk berwisata ke Indonesia pada 2007 sebanyak US$970,98 per kunjungan per orang.

"Penerimaan devisa dari sektor pariwisata didapat dari angka pengeluaran wisata wisman dikalikan dengan jumlah kunjungan wisman," kata Ketua Pusat Data dan Jaringan Depbudpar Harry Waluyo melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (25/12).

Hari mengatakan hasil survei Passenger Exit Survey (PES) 2007 terhadap wisman, menyebutkan rata-rata pengeluaran wisman naik sebesar US$57,89 per kunjungan per orang dari US$913,09 pada 2006 menjadi US$970,98 per kunjungan per orang pada 2007.

"Rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan pada 2007 sejumlah US$970,98, sedangkan pada 2006 pengeluaran wisman sejumlah US$913,09," kata Harry.

Data hasil PES 2007 menunjukkan wisman dari Emirat Arab mempunyai pengeluaran tertinggi yaitu rata-rata US$1.796,26 per kunjungan per orang, sedangkan rata-rata pengeluaran terendah berasal dari wisman Malaysia dengan US$585,99 per kunjungan per orang.

Meskipun tingkat pengeluaran belanja wisata wisman naik, akan tetapi PES 2007 mencatat masa tinggal wisman berwisata ke Indonesia mengalami penurunan 0,7 hari dari rata-rata 9,09 hari pada 2006 menjadi 9,02 hari per kunjungan per wisman pada 2007.

Sementara untuk tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2007, Depbudpar menetapkan sebanyak 291,7 juta perjalanan atau mengalami peningkatan sebesar 1,48% dibandingkan dengan tahun 2006 yaitu 216,5 juta perjalanan.

Sedangkan total pengeluaran wisatawan nusantara pada 2007 ditargetkan sebanyak Rp79,8 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 1,53% dibandingkan dengan 2006 sebanyak Rp78,6 triliun.

Sumber: www.kapanlagi.com (28 Desember 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts