Menlu RI: Paruh Pertama 2008 Penting bagi Masa Depan ASEAN

Jakarta - Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda menilai paruh tahun pertama 2008 sebagai saat penting bagi masa depan ASEAN karena anggotanya akan membuktikan komitmen politiknya dengan meratifikasi Piagam ASEAN.

Pernyataan tersebut dikemukakan Hassan Wirajuda dalam acara serah terima jabatan Sekretaris Jenderal ASEAN (Perhimpunan Bangsa Asia tenggara) dari Ong Keng Yong (Singapura) kepada Surin Pitsuwan (Thailand) di Sekertariat ASEAN, Jakarta, Senin.

"Paruh pertama tahun ini akan bagus untuk masa depan ASEAN dan sekarang, anggota ASEAN sedang menyiapkan diri untuk ratifikasi Piagam ASEAN," katanya.

Menurut Hassan, selama proses itu, setiap negara anggota ASEAN hendaknya juga dapat mengkampanyekan isi Piagam ASEAN kepada seluruh warganya. "Agar masyarakat ASEAN memahami Piagam ASEAN dengan tepat," katanya.

Lebih lanjut, Hassan mengatakan masyarakat ASEAN harus bangga dengan pencapaian ASEAN pada 40 tahun terakhir, terutama dalam keberhasilan menjaga perdamaian dan stabilitas politik tidak hanya di kawasan Asia Tenggara, tapi juga Asia Timur.

Namun, kata dia, sasaran pencapaian terbaik ASEAN masih menanti pada masa depan. "ASEAN harus mengerahkan seluruh upaya, waktu dan sumber daya untuk mencapai itu semua," katanya.

Dengan Piagam ASEAN, Hassan yakin ASEAN berhasil mencapai sasarannya menjadi kawasan makmur, sejahtera, terpadu, aman dan berdemokrasi pada 2015.

"ASEAN terpadu akan menjadikan ASEAN lebih bersaing di kancah dunia. Dengan Piagam ASEAN, 10 negara anggota ASEAN memiliki dasar hukum dan lebih pro-aktif dalam pengambilan keputusan," katanya.

Hassan juga mengingatkan, jika ASEAN ingin menjadi organisasi berbasis masyarakat, negara dan sekretariat ASEAN harus kreatif menciptakan suasana mendukung terjadinya hubungan orang seorang di ASEAN.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan mengatakan bahwa keberhasilan ASEAN menciptakan perdamaian di kawasan itu membuat dunia tidak perlu mengkhawatirkan Asia Tenggara.

Pitsuwan mengatakan bahwa pada 40 tahun lalu, pendiri ASEAN menyatakan komitmen mewujudkan kesejahteraan dan kedamaian di kawasan itu. Oleh karena itu, seluruh pemimpin ASEAN harus bekerja sama berupaya keras mewujudkan mimpi tersebut. "ASEAN hendaknya dapat menjadi organisasi dinamis di Asia," katanya.

Piagam ASEAN ditandatangani dalam temu puncak ke-13 ASEAN di Singapura pada November 2007. Sepuluh negara anggota ASEAN --Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei, Kamboja, Vietnam, Myanmar, dan Laos-- diharapkan meratifikasi Piagam ASEAN dalam waktu satu tahun sejak November 2007.

Piagam ASEAN merupakan aturan hukum, yang akan mengikat anggotanya. Singapura menjadi negara pertama meratifikasi Piagam ASEAN dan menyerahkannya pada Sekretaris Jenderal ASEAN Senin.

Sumber: www.antara.co.id (8 Januari 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts