Menteri Agama: Ramadhan Fair Mampu Tingkatkan Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Islami

Medan - Menteri Agama (Menag), M.Maftuh Basyuni secara resmi membuka pelaksanaan Ramadhan Fair IV Tahun 1428 H/2007 M ditandai pemukulan beduk, Minggu (16/9) malam di Taman Sri Deli, Jalan Mesjid Raya, Medan.

Dalam sambutannya Menag menyebutkan. bulan suci Ramadhan merupakan waktu yang tepat bagi umat Islam untuk membersihkan perbuatan-perbuatan atau perilaku yang selama ini membelenggu.

“Jiwa yang bersih merupakan tujuan utama dari pelaksanaan puasa dan itu tercermin dari perilaku sosial. Ibadah puasa juga menumbuhkan jiwa sosial terhadap sesama. Saat ini, banyak saudara-saudara kita yang mengalami kesulitan hidup, misalnya akibat bencana alam,” kata Menag.

Karena itulah, sebutnya, kita harus memberikan uluran tangan kepada saudara yang membutuhkan. Karena itu, di bulan suci Ramadhan kita harus bisa meningkatkan syiar Islam dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk umat.

Kita menyadari, lanjut Menag, pengembangan syiar bukan merupakan segalanya. Syiar berguna sebagai sarana dan media menumbuhkembangkan kerukunan umat beragama.

“Kami menyambut baik pelaksanaan Ramadhan Fair dan berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk berdakwah dan pengembangan masyarakat yang Islami. Kita harus bangga, Ramadhan Fair dan kegiatan sejenis belakangan semakin meningkat. Karena itu, jangan jadikan ini hanya tren belaka dan berlaku tanpa bekas. Tapi, manfaatkan untuk pendidikan, pengembangan syiar Islam dan sebagainya,” pinta Menag.

Barometer
Sebelumnya, Walikota Medan, Drs. H. Abdillah, Ak dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan Ramadhan Fair kali ini merupakan yang keempat kalinya.

“Awal pelaksanaan even bernuansa Islami ini karena Kota Medan sebagai barometer masyarakat yang religius, dan secara historis Medan mempunyai peran penting meningkatkan seni dan budaya, maka pada 2004 dilaksanakan Ramadhan Fair pertama,” jelas Abdillah.

Dikatakannya, antusiasme masyarakat Medan dan negara tetangga pada pelaksanaan Ramadhan Fair pertama, membuat pihaknya menetapkan pelaksanaan kegiatan tersebut akan dilangsungkan setiap tahun.

Beberapa program yang mengisi kegiatan di arena ini, katanya, tetap bernuansa religius seperti takbir akbar, ceramah agama, salat tarawih dan sebagainya.

Selain itu, sebut Abdillah, di sekeliling arena ini juga diisi pada penjual makanan khas dari berbagai daerah serta barang-barang kebutuhan lain.

Diharapkan, dengan Ramadhan Fair ukhuwah Islamiyah, keberagaman umat mampu ditingkatkan dan lebih memacu roda perekonomian bernuansa religius.

Tingkatkan Perekonomian
Sedangkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Dr.M.Hatta menegaskan, pelaksanaan Ramadhan Fair dipastikan dapat meningkatkan perekonomian dan syiar Islam. Karena, even ini berisi festival-festival keagamaan, tausiyah dan membangun kebersamaan umat.

“Kepada masyarakat kota Medan, kami berharap kegiatan ini dapat menjadi syiar Islam yang sejuh dan penuh pesona. Hindarkan hal-hal yang dapat mencemarkan pelaksanaan Ramadhan Fair. Sementara, kepada pemerintah kami berharap kegiatan ini dapat lebih ditingkatkan di masa akan datang,” ujar Hatta.

Turut menyampaikan sambutan, Ketua DPRD Kota Medan, H. Syahdansyah Putra. Hadir dalam kegiatan itu, Meneg BUMN Sofyan Djalil, Gubernur Sumatera Utara Rudolf M. Pardede, Ketua DPRD Sumut, Wahab Dalimunthe, pemuka agama, unsur Muspida dan ribuan masyarakat kota Medan.

Sumber: www.analisadaily.com (18 September 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts