Menteri Pariwisata Melaka Kunjungi Bekas Kerajaan Kampar

Bangkinang - Menteri Pengerusi Jawatan Kuasa Pelancongan, Kesenian dan Warisan Negara Bagian Melaka, Malasyia, Datuk Abd Rahaman bin Abd Karim bersama rombongan tim kajian sejarah negara bagian Melaka, kemarin mengunjungi bekas-bekas Kerajaan Kampar di Kanagarian Kampar, Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampar Timur. Kunjungan ini merupakan salah satu program penulusuran Kerajaan Melaka di nusantara.

”Karena kita ingin mencari jejak jejak kejayaan Kerajaan Melaka dulunya yang berkembang hingga di beberapa daerah di nusantara ini termasuk di Kampar,”ujar Datuk Abd Rahaman bin Abd Karim kepada Riau Pos usai melakukan acara silaturami di Kantor Camat Kampar Timur, Kamis (7/6).

Dijelaskan Abd Rahaman, pemerintah negara bagian Melaka saat ini sangat serius dalam menelusuri jejak Kerajaan Melaka masa lampau dan ini menjadi salah satu program pariwisata dan budaya. Untuk itu mereka datang ke Kampar lengkap dengan tim kajian sejarah yang terdiri dari ahli arkeologi, ahli barang barang purbakala, kepala musium Melaka dan dari dinas pariwisata dan sejarah Melaka.

Tujuan rombongan ini menurut Abd Rahaman untuk memastikan apakah benar Kerajaan Kampar dulunya pernah diperintah oleh raja dari Negeri Melaka. Karena Raja Kampar Sultan Mahmud Syah dikabarkan pernah memerintah di Kerajaan Kampar terbukti dengan adanya stempel kerajaan, tombak, makam raja, masjid raja dan istana raja. ”Maka tujuan utama kita adaah meneliti dan mengkaji apakah itu benar benar peninggalan dari Raja Mahmud Syah yang berasal dari Melaka,”ujarnya.

Kalau memang nantinya terbukti dari Melaka, maka pihaknya akan melakukan penelitaan dan mencari keturunan dari raja tersebut. Melaka juga siap untuk membangun dan memugar kembali semua peninggalan-peninggalan dari Raja Melaka tersebut di Kampar dengan menanggung segala biayanya. ”Karena kita tidak ingin jejak kejayaan Kerajaan Melaka tersebut menjadi hilang,”ujarnya.

Untuk itu pihak Melaka juga akan mengadakan kesepakatan dengan Pemkab Kampar dan Indonesia dalam upaya pelestarian sejarah itu. ”Namun sekarang kita buktikan dulu dengan pengkajian para ahli apakah ini memang peninggalan Raja Mahmud Syah dari Melaka atau bukan,”ujarnya.

Sumber: Riau Pos (8 Juni 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts