Museum Kayu Kurang Diminati

Tenggarong - Kendati beberapa hari terakhir Kota Raja Tenggarong kebanjiran pengunjung, ternyata tidak semua objek wisata andalan odah etam yang dikunjungi pelancong. Salah satu contoh nyata adalah Museum Kayu yang terletak tepat di sisi areal wisata Waduk Panji Sukarame. Selama hari liburan bersama Idul Fitri 1428 Hijriyah ini, Museum Kayu benar-benar kurang diminati warga.

"Memang demikian kondisinya, sepi pengunjung. Kalau dihitung, paling banyak selama liburan Lebaran ini hanya puluhan orang datang ke sini (Museum Kayu, Red)," jelas Sofyan, Koordinator Pengelola Museum Kayu Tenggarong itu kepada wartawan, kemarin.

Padahal tiket masuk ke objek wisata itu terbilang sangat murah, hanya sebesar Rp500 per orang. Tapi apa boleh buat, pengunjung tetap sepi. Hal itu diduga lantaran sarana penunjang ke museum tersebut memang belum memadai. Sebut saja sarana transportasi. Apalagi kondisi badan jalan menuju ke situ, kondisinya memang memprihatinkan.

"Memang banyak dikeluhkan pengunjung, soal kondisi jalan tersebut. Sebenarnya kami juga sudah pernah mengusulkan, supaya jalan sepanjang 600 meter menuju ke museum ini dibeton atau diaspal lagi. Tapi sampai sekarang belum ada perbaikan dan juga memang kurang terawat kebersihannya," ujar Sofyan yang sudah belasan tahun bekerja di Museum Kayu tersebut.

Sebenarnya banyak potensi menarik di museum tersebut, berupa aneka rumah adat Suku Dayak, bangkai seekor buaya yang dikenal sebagai "Monster" Sengata, alat-alat musik, produk kerajinan khas Kukar dan masih banyak lagi.

"Kalau hari libur besar seperti ini saja kami sepi pengunjung, tentu lebih-lebih ketika hari-hari biasa," tambahnya.

Sumber: www.sapos.co.id (18 Oktober 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts