Pariwisata Lagoi Jadi Andalan PAD Kabupaten Bintan

Bintan - Sektor pariwisata di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), tetap menjadi primadona dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

"Bintan memiliki banyak lokasi wisata, tapi yang paling besar memberi kontribusi pada daerah adalah tempat wisata Lagoi yang dikelola PT Bintan Cakrawala Resort," kata Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Bintan DR Horas Tobing kepada Antara, Senin.

Ia menambahkan, kontribusi PAD yang dipungut dari pajak perhotelan, resor, hiburan dan restoran di Lagoi telah melebihi target yang ditetapkan dalam APBD.

Seperti pada APBD tahun 2007, target PAD untuk sektor andalan (pariwisata) ditetapkan sebesar Rp38 miliar dari total PAD secara keseluruhan sebesar Rp105 miliar.

"Setelah dilakukan perhitungan pendapatan daerah ternyata target PAD sudah tercapai sejak bulan Oktober lalu. Hampir setiap tahun target PAD yang direalisasikan terlampaui," terangnya.

Berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, kedatangan wisatawan mancanegara yang berlibur di Lagoi akan mengalami peningkatan tajam pada liburan akhir tahun.

"Sektor pariwisata di Lagoi harus tetap dikembangkan sehingga kontribusi yang diberikan pada daerah akan semakin besar," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan, Khazalik, menerangkan sektor pariwisata di Lagoi memang menjadi andalan pemerintah dalam meningkatkan PAD.

Lahan yang dicadangkan untuk mengelolaan wisata di Lagoi seluas 23.000 ha. Sementara lahan yang baru dimanfaatkan baru 4.000 ha.

Kemungkinan sisa lahan itu akan dimanfaatkan untuk pengembangan sektor pariwisata berskala internasional dalam memenuhi permintaan wisatawan yang terus meningkat.

"Kami akan mengembangkan potensi tempat wisata lainnya dengan melibatkan pihak ketiga. Saat ini sedikitnya ada enam tempat wisata yang akan dikembangkan," ucapnya.

Tobing menjelaskan, pajak tambang galian C seperti granit juga menjadi andalam kedua setelah sektor pariwisata.

Kontribusi yang diberikan tambang granit cukup besar pada tahun ini karena adanya penyesuaian tarif pajak.

"Tahun ini PAD dari pajak granit nilainya dua kali lipat dibanding tahun lalu. Hal itu disebabkan tarif pajak granit sempat mengalami kenaikan," jelasnya.

Sementara pada APBD 2008, target PAD yang dikejar pemerintah menurun dibanding tahun ini yakni hanya sebesar Rp100,3 miliar.

"Target PAD tahun ini tidak bisa dijadikan acuan dalam menentukan target PAD pada tahun akan datang. Target PAD itu dibuat berdasarkan kajian dari beberapa sektor yang dikembangkan," katanya.

Sumber: www.mediaindonesia.com (28 November 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts