Pembinaan Daerah Pariwisata Harus Secara Sinergi

Jakarta- Pembinaan daerah pariwisata di Indonesia seharusnya dilakukan secara sinergi oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dengan melibatkan departemen lain secara komprehensif.

Hal tersebut penting, dalam upaya pemerintah Indonesia menjadikan tahun 2008 sebagai tahun kunjungan Indonesia (Visit Indonesian Year 2008), terutama terkait dengan daerah pariwisata yang memiliki potensi mendatangkan wisatawan mancanegara.

"Artinya, pemerintah harus saling berkoordinasi, secara komprehensif dan sistemik, tidak hanya pada tataran wacana," ujar Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Sahid Jakarta Yohanes Sulistyadi seusai acara wisuda ke-21 STP Sahid Jakarta, di Hotel Sahid Jakarta, Selasa (18/12).

Menurut Yohanes, dari sisi koordinasi sistemik dan komprehensif, dapat dilakukan dengan menjadikan daerah-daerah wisata, dalam hal ini yang kaya dengan keindahan alam dan budaya, menjadi prioritas utama untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

"Untuk itu misalnya, harus ada koordinasi dengan departemen lain, seperti Departemen Perhubungan dan Departemen Dalam Negeri, terkait dengan keamanan dan kenyamanan transportasi serta semangat otonomi daerah,” ujar Yohanes.

Atau, lanjut Yohanes, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata juga bisa mengajak pemerintah daerah bersangkutan, untuk mengemas daerah wisata menjadi hal yang menarik dalam bentuk paket kunjungan wisata.

"Hal itu misalnya telah dicontohkan oleh Malaysia, dengan motto Truly Asia, mereka bekerja sama dengan daerah setempat untuk mengemas daerah wisata menjadi menarik untuk dikunjungi,” ujar Yohanes.

Di sisi lain, tambah Yohanes, strategi pemasaran pun harus terus digaungkan untuk mensukseskan program Visit Indonesian Year 2008 bekerja sama dengan institusi lain, baik departemen, institusi swasta maupun pemerintah daerah.

"Terutama, untuk hal ini, adalah media massa, karena media massa memegang peranan penting dalam mempromosikan suatu daerah wisata, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara,” ujar Yohanes.

Selain itu, lanjutnya, untuk menunjang program itu, juga perlu didukung dengan kemampuan sumber daya manusia di daerah wisata yang menjadi unggulan Indonesia.

"Jika promosinya bagus, strategi marketing-nya bagus, dan koordinasi antarsektor juga bagus, namun kalau sumber daya manusianya tidak memadai, itu akan menjadi preseden buruk bagi wisatawan yang berkunjung ke Indonesia,” jelas Yohanes.

Sumber: www.mediaindonesia.com (19 Desember 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts