Pemerintah Tak Adil dengan Guru Honorer

Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta mendesak pemerintah menyelesaikan kasus tenaga honorer secara bijak dan adil.

"Mereka tidak ada pesangon dan tidak ada proses penyelesaiannya. Ini sangat mengancam hak mereka. Mereka juga sama-sama sarjana," ujar Sidik dari pengacara publik LBH Jakarta, di kantornya, Minggu (26/3/2011).

Menurut Sidik, pemerintah dinilai sangat tidak adil terhadap nasib guru honorer. Pemerintah membuat perguruan tinggi yang ada jurusan pendidikannya, tapi menjadikan mereka guru resmi, sementara kehidupannya terbilang masih sulit secara ekonomi dengan statusnya honor. "Buat apalagi pemerintah masih menghidupkan kampus-kampus yang ada jurusan pendidikannya. Mereka dididik untuk menjadi guru," ucap Sidik.

Dia memaparkan banyak contoh tenaga honorer yang tidak jelas nasibnya. "Banyak dari guru honorer yang menjadi korban dari semua ini. Ada bu Cipto yang mati di rumah karena mau ke rumah sakit tidak ada biaya. Ada yang 19 tahun mengabdi akhirnya melacurkan diri," ungkap Sidik.

Dia menambahkan, di tanah ini telah banyak pahlawan tanpa tanda jasa terkubur. Ironisnya hidup mereka susah padahal telah mengabdi pada negara. (ram)

-

Arsip Blog

Recent Posts