Pengeluaran Wisman Tahun 2007 Naik Hingga US$ 57,89/Kunjungan

Jakarta - Pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia tahun 2007 rata-rata mengalami kenaikan hingga US$ 57,89 per kunjungan/orang. Sementara itu lama tinggal wisman tahun ini sedikit menurun 0,7 hari per kunjungan, demikian hasil PES (Passenger Exit Survey) tahun 2007 menyebutkan.

Survei (PES 2007) dilakukan terhadap wisman yang masuk melalui delapan pintu utama (Bandara Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Polonia, Juanda, Sam Ratulangi, Sepinggan, Batam, dan Entikong) tersebut menyebutkan, bila rata-rata pengeluaran wisman tahun 2006 sebesar US$ 913,09/orang per kunjungan, tahun 2007 meningkat menjadi US$ 970,98. Pengeluaran itu dihitung menurut lama tinggal wisman yang tahun ini rata-rata 9.02 hari atau 0,7 hari lebih rendah dibanding tahun 2006 yang mencapai 9.09 hari.

Lama tinggal wisman dari Eropa, Amerika Serikat, dan Australia tercatat jauh lebih tinggi mencapai kisaran 11,6 - 17,17 hari dibanding wisman dari ASEAN (Singapura dan Malaysia) maupun Asia Timur (Jepang, Korea Selatan, Hongkong, dan Taiwan) yang mencapai 4,96 hingga 7,13 hari.

PES 2007 juga menyebutkan di antara 12 pasar utama ---(Singapura, Malaysia, Jepang, Taiwan, Hongkong, Australia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Perancis, dan Belanda)--- dan 6 pasar baru (India, China, Rusia, Saudi Arabia, United Emirat Arab, dan Afrika Selatan), wisman yang mempunyai pengeluaran tertinggi adalah dari United Emirat Arab rata-rata US$ 1.796,26, sedangkan terendah wisman dari Malaysia rata-rata sebesar US$ 585,99 per kunjungan/orang.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah kembali oleh Pusat Data dan Jaringan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) menyebutkan, kunjungan wisman ke Indonesia melalui 15 pintu utama pada periode Januari hingga Oktober 2007 mencapai 3,71 juta atau mengalami pertumbuhan 14,24% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kunjungan wisman tersebut masih didominasi wisman dari pasar ASEAN (Singapura dan Malaysia), Asia Timur (Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan), serta Australia.

Wisman dari Singapura selama sepuluh bulan tersebut telah memberikan kontribusi sebesar 749.879 orang sehingga menempati urutan pertama di antara 15 negara yang menjadi pasar utama. Sedangkan Jepang berada di urutan kedua dengan kontribusi 397.936 wisman.

Wisman dari Singapura ini meskipun untuk jumlah menempati urutan teratas, ternyata mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 2%. Pada periode Januari-Oktober 2006 jumlah kunjungan wisman asal Singapura ke Indonesia mencapai 772,216 orang, sedangkan pada periode yang sama tahun ini hanya 749.879 orang. Pertumbuhan negatif pada periode yang sama tahun ini juga dialami wisman asal Taiwan yang mencapai minus 1,30%. Periode Januari-Oktober 2006 wisman dari Taiwan yang datang ke Indonesia mencapai 183.990 orang, pada periode yang sama tahun ini baru mencapai 180.765 orang. Sedangkan wisman dari Eropa seperti Inggris, Jerman, dan Belanda masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 8,44%, 7,37%, dan 21,92%.

Sumber: www.budpar.go.id (18 Desember 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts