Pesta Budaya Tradisional Batak 2011 Akan Dilaksanakan di Balige

Medan, Sumut - Pesta Budaya Tradisional Batak 2011 akan dilaksanakan di Kompleks TB Silalahi Center (TBSC) Desa Silalahi Pagar Batu, Balige, Kabupaten Tobasa Sabtu dan Minggu, 16 hingga 17 April.

Kegiatan ini terbuka untuk umum dan diharapkan para turis mancanegara dapat hadir menyaksikan secara langsung berbagai budaya Batak dalam kegiatan yang sudah dilaksanakan untuk ketiga kalinya itu.

"Pesta Budaya Tradisional Batak ini merupakan salah satu upaya penting dalam memperkenalkan dan melestarikan budaya Sumatera Utara, khususnya budaya Batak kepada generasi muda dan masyarakat umum," jelas Pembina TB Silalahi Center, Letjend TNI (Purn) DR TB Silalahi, SH kepada wartawan di Medan sebelum bertolak ke Balige Rabu (13/4).

Kearifan Lokal

Hal tersebut menurutnya dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab dan sekaligus keprihatinan atas budaya lokal yang mulai digerus modernisasi dan dilupakan serta dianggap kurang penting.

"Padahal, kearifan lokal saat ini sedang kita tumbuhkan kembali justru terdapat pada berbagai sisi kehidupan masyarakat yang sudah menjadi budayanya. Dengan menghidupkan kembali sebuah budaya, otomatis akan menghidupkan kembali kearifan lokal yang ada di dalamnya," jelas TB Silalahi yang menjelaskan kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari HUT ke 3 TBSC dan HUTnya yang ke-73.

Dijelaskannya, PBTB 2011 itu juga dimaksudkan untuk dapat menambah geliat dunia pariwisata di daerah sekitar Danau Toba. "Sebab, bagaimanapun, daerah wisata yang indah namun tanpa aktivitas atau tampilan even budaya yang khas, akan sulit untuk menjadi perhatian bagi para turis. Karenanya, penting bagi pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan event-event pariswisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah ini," katanya.

Dalam Pesta Budaya tersebut ditampilkan berbagai atraksi, seperti orkestra Batak dengan alat musik hasapi, sarune, etek, sulim dan lagu-lagu opera Batak. Juga Tortor Somba & Si Pitu Sawan, Pesta Adat Perkawinan Batak serta Tortor yang mengisahkan asal muasal Sigale-gale. Juga ada aneka lomba mulai dari lomba marhasapi, mangandung, marlange, tortor, martumba dan paduan suara.

Tidak hanya menampilkan seni budaya Batak, PBTB juga menampilkan aneka kuliner khas Batak yang dapat dinikmati para pengunjung yang datang. Mulai dari naniura, arsik, manuk padar, dekke na tinombur, mie gomak, hare, seddor, lappet, jagung robus, gadong robus, tipa-tipa, sasagun dan daling-daling.

"Dengan demikian, sekali datang pada event PBTB ini maka para turis mancanegara diberi kesempatan untuk lebih mengenal budaya Batak," terangnya.

Jerman dan Batak
Ditambahkan TB Silalahi, setelah PBTB tersebut, pihaknya bekerjasama dengan Kedutaan Besar Jerman di Jakarta akan melaksanakan pesta budaya gabungan Jerman dan Batak yang akan dipusatkan di Balige pada Oktober tahun ini. Hal tersebut sejalan dengan Oktoberfest yang dikenal sebagai pesta rakyat Jerman saat panen dan selalu dilaksanakan setiap Oktober di Jerman dan di berbagai negara yang memiliki alumni dari Jerman.

"Pilihan Balige sebagai lokasi atraksi budaya Jerman dan Batak tersebut juga mengingat kedekatan antara masyarakat Batak dengan Jerman. Dimana Nomensen sang penyebar agama Kristen di Tapanuli adalah orang Jerman," terang TB Silalahi.

Dalam kesempatan tersebut ia menegaskan bahwa kepedulian akan budaya yang mengandung kearifan lokal mesti ditingkatkan.

-

Arsip Blog

Recent Posts