Rel Rusak, Kereta Wisata Tak Jalan

Padang - Tiga titik jalur rel kereta api jurusan Padang menuju Padang Panjang mengalami kerusakan sehingga kereta api wisata untuk jurusan itu tidak beroperasi. Padahal, jalur tersebut merupakan tujuan wisata favorit karena melewati daerah Lembah Anai yang indah.

Kerusakan rel terutama disebabkan gempa bumi yang terjadi sepanjang tahun 2007. Kerusakan pertama terdapat di daerah Statika, sekitar Kilometer 56,287 dari Padang. Pada titik ini kerusakan terjadi karena sebagian lantai penyangga rel di daerah jembatan ini longsor dan terbawa air sampai sekitar 10 meter.

Kerusakan kedua terjadi di depan INS Kayu Tanam. Di daerah ini tanah di tepi rel kereta api longsor. Sejumlah karung berisi pasir diletakkan di tepi tanah yang longsor, tetapi kondisi tanah masih labil terutama jika hujan lebat turun.

Kerusakan ketiga terdapat di daerah Kubu Karambil. Pilar-pilar yang menyangga rel ini patah sehingga perlu diperbaiki sebelum dilewati kereta api.

Kepala PT KA Divisi Regional II Sumatera Barat Tisna Djaja, Kamis (14/2), mengatakan, kerusakan rel kereta ini harus diperbaiki terlebih dulu sebelum kereta api wisata dioperasikan. ”Jika kerusakan ini tidak diperbaiki, keselamatan kereta sulit dijamin,” kata Tisna.

Dia menambahkan, pemerintah daerah maupun PT KA sudah memerhatikan kerusakan rel kereta ini. Untuk daerah kerusakan pertama dan ketiga, PT KA sedang melakukan tender.

Pemandangan indah
Sekretaris Jenderal Masyarakat Peduli Kereta Api Sumatera Barat Yulnofrins Napilus Sutan Batuah mengatakan, jalur rel antara Padang dan Padang Panjang merupakan salah satu jalur emas karena pemandangan alam di jalur tersebut sangat indah.

”Kereta api Padang ke Padang Panjang melewati daerah Lembah Anai yang mempunyai pemandangan alam yang indah dan disukai wisatawan. Selain itu, jalan yang dilewati kereta api di sini naik-turun. Karena itu, rel yang digunakan adalah rel bergigi,” papar Yulnofrins.

PT KA Divisi Regional II Sumatera Barat juga mempunyai lokomotif bergigi untuk melintas di jalan menanjak atau menurun. Lokomotif ini dulu digunakan untuk menarik kereta tambang dari Sawahlunto menuju Padang. Setelah kegiatan tambang berhenti, jalur kereta api direncanakan dipakai untuk aktivitas pariwisata mengingat gerbong kereta juga sudah tersedia.

Namun, sebelum kereta api wisata sempat beroperasi, rel kereta rusak akibat gempa. Padahal, kereta api ditargetkan menjadi salah satu transportasi wisata unggulan di Sumatera Barat.

Yulnofrins mengusulkan agar jalur kereta api wisata dioperasikan secara parsial. Di seputar Danau Singkarak, misalnya, kereta bisa beroperasi menggunakan mobil lori untuk rombongan wisatawan dalam jumlah tertentu.

Sumber: www.kompas.com (15 Februari 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts