Sambut VIY 2008: Dephub Lakukan Lima Kebijakan Transportasi Udara untuk Dorong Pertumbuhan Pariwisata

Jakarta - Departemen Perhubungan (Dephub) melakukan lima kebijakan di sektor transportasi udara sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan pariwisata nasional, yang tahun ini tengah menggelar program Tahun Kunjungan Indonesia (Visit Indonesia Year/VIY) 2008, dengan mentargetkan 7 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) serta devisa US$ 6,4 miliar.

"Kebijakan di sektor transportasi udara di antaranya peningkatan air traffic agreement dengan negara-negara mitra wicara, sehingga dalam konteks kapasitas, ketersediaan seats angkutan udara cukup memadai," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Safeii Djamal, dalam pengarahannya pada acara Rapat Koordinasi Nasional Kebudayaan dan Pariwisata (Rakornas Budpar) 2008 yang dibuka oleh Menbudpar Jero Wacik di Hotel Borobudur Jakarta, kemarin.

Dikatakan, infrastruktur transportasi (udara, darat, dan laut) oleh The Travel and Tourism Index (TTCI) dimasukan dalam 13 tolak ukur utama untuk menentukan peringkat daya saing, di mana menurut penelitian Forum Ekonomi Dunia (WEF) daya saing pariwisata Indonesia berada di peringkat ke-60 dari 124 negara. Posisi tersebut jauh tertinggal dari negara tetangga seperti Singapura yang barada di peringkat 8, Malaysia dan Thailand masing-masing berada di peringkat 31 dan 43.

"Untuk melayani perjalanan wisman pada zona wisata di kota-kota yang memiliki akses internasional, selain tersedia angkutan udara regular, pada kondisi tertentu dapat diberikan ijin untuk menggunakan extra flight dan charter flight," katanya.

Lima kebijakan di sektor transportasi udara dalam rangka mendorong pertumbuhan pariwisata meliputi; peningkatan frekuensi penerbangan nasional ke negara asal wisman. Liberalisasi angkutan udara di tingkat ASEAN. Mendorong perusahaan nasional dapat bersaing di pasar regional dan long haul. Penerbangan charter dapat langsung ke Daerah Tujuan Wisata (DTW), serta memberikan kesempatan penerbangan asing untuk meningkatkan frekuensi dari sumber wisman -seperti Jepang, Malaysia, Australia, Taiwan, Korea Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Belanda,- dan mensinkronkan dengan rute domestik.

Sumber: www.budpar.go.id (19 Januari 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts