Tindak Kriminalitas terhadap Wisman Pengaruhi Pariwisata Bali

Denpasar - Sejumlah kasus kriminalitas yang menimpa wisatawan mancanegara yang sedang berlibur di Bali harus segera ditangani tuntas agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kepariwisataan setempat.

"Demikian pula teror ledakan atau bom, meskipun tidak terkait dengan terorisme seperti sebelumnya, harus dapat diatasi dengan baik. Jangan sampai menimbulkan keresahan masyarakat maupun pelancong," kata praktisi pariwisata I Nyoman Rutha Ady di Denpasar, Kamis (21/2).

Ia mengatakan, polisi dan aparat keamanan lainnya dengan dukungan dan peran serta seluruh masyarakat setempat dituntut untuk mampu mewujudkan sistem keamanan Bali yang andal.

"Tanpa keamanan yang kondusif, wisatawan yang telah merencanakan kunjungan ke Bali bisa jadi kembali pikir-pikir atau bahkan batal menginjakkan kakinya di Pulau Dewata," ujarnya.

Oleh sebab itu, kasus-kasus kriminalitas, terutama yang menimpa warga negara asing, seperti pembunuhan terhadap seorang wanita warga negara Australia belum lama ini, harus bisa segera diungkap dan ditangkap pelakunya.

"Maraknya tindak kriminalitas di Bali belakangan ini memang tidak akan langsung memberikan pengaruh. Bukan seperti makan cabe yang langsung terasa pedas. Tetapi jika sistem keamanan tidak cepat diperbaiki, kami khawatir akan memberikan dampak besar," tutur Rutha Ady.

Oleh sebab itu Polda Bali dengan segenap jajarannya dan dukungan aparat keamanan lainnya, diharapkan lebih proaktif dalam menjaga stabilitas keamanan agar tetap kondusif.

Hal lain yang tidak kalah penting, tambahnya, adalah kesadaran dan peranserta seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan masing-masing.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Gede Nurjaya dalam kesempatan terpisah mengatakan, pihaknya belum mendengar kabar pembatalan atau penundaan wisman ke Bali pasca-teror ledakan terkait `perang` antarkelompok preman.

Teror ledakan itu sama sekali tidak terkait dengan terorisme seperti sebelumnya, sehingga wisman tetap menjadikan Bali sebagai daerah tujuan wisata yang aman dan nyaman, katanya.

Kunjungan wisman ke Bali normal-normal saja, bahkan tingkat hunian hotel di kawasan Sanur, Kuta, dan Nusa Dua tergolong cukup tinggi.

Wisatawan mancanegara yang ke Bali selama Januari 2008 tercatat 154.000 orang atau meningkat 29,88% dibanding bulan yang sama tahun 2007 yang tercatat 107.800 orang.

Sumber: www.mediaindonesia.com (22 Februari 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts