Warga Keluhkan Pengelolaan Objek Wisata

Banjarbaru, Kalimantan Selatan - Bila ditanya dari mana asal usul intan didapat, jawabnya tentu Banjarbaru. Tepatnya di kawasan Kecamatan Cempaka. Tapi sayang, julukan sebagai kota penghasil intan justru tak terlalu gencar meski sebagai daerah penghasil.

Sikap kecewa sekaligus keluhan itulah yang setidaknya ditunjukkan warga Desa Pumpung, Kelurahan Sei Tiung Cempaka saat menerima kunjungan sekaligus dialog bersama anggota DPR RI asal Kalimantan Selatan (Kalsel), Ir H Aspihani, Rabu (31/10) malam lalu.

Bertempat di rumah Ketua RT 31 RW 10 Effendy, warga meminta perhatian serius kepada pemerintah untuk benar-benar mengelola objek wisata pendulangan intan tradisional di wilayahnya. Maklum saja, setiap kali ada ada tamu dari luar Kalsel yang ingin melihat dari dekat pendulangan intan, kawasan Pumpung menjadi prioritas kunjungan.

“Kami meminta, agar pengelolaan objek wisata pendulanga intan di sini benar-benar dikelola dengan baik. Dengan begitu, secara langsung juga akan meningkatkan taraf hidup dan penghasilan warga sekitar,” kata seorang warga.

Sebab, menurutnya, dengan adanya pengelolaan yang baik, secara langsung juga akan memperbaiki segala insfrastruktur yang ada. Baik itu kondisi jalan maupun prasarana lainnya, seperti jembatan yang cepat rusak.

Bahkan, kondisi sepanjang jalan yang ada sangat memprihatinkan, karena dijadikan jalur lewat truk angkutan galian C (pasir dan batu), kondisi jalan cepat rusak. Warga pun tak bisa melarang truk lewat, karena memang menjadi salah satu mata pencaharian selain mendulang. “Warga hanya meminta, kualitas jalan juga bisa ditingkatkan jauh lebih baik lagi,” harap warga lagi.

Dialog sekaligus silaturahmi yang juga dihadiri anggota DPRD Banjarbaru asal Partai Demokrat Iwan Budiman SH, Camat Cempaka Subeli, langsung direspon positif anggota DPR RI tersebut.

“Kita merespon baik keluhan warga. Segala persoalan ini menjadi tugas kita bersama untuk diselesaikan dan dicarikan solusinya, baik oleh pemerintah daerah, provinsi maupun pemerintah pusat,” kata Aspihani.

Diungkapkan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Kalsel ini, sejauh ini untuk pembangunan, setiap kelurahan selain mendapat dana Rp250 juta dari APBN, juga masih mendapatkan dana pendamping lainnya dari pemerintah daerah.

Sebagai putra daerah, Aspihani juga mendukung sepenuhnya kalau kawasan Pumpung ke depan bisa dimaksimalkan menjadi objek wisata andalan Kalsel, selain pasar terapung.

Sumber: www.radarbanjar.com (3 November 2007)
-

Arsip Blog

Recent Posts