Padang - Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dinilai memiliki potensi besar menjual wisata bahari dan alam, namun untuk berkembang terkendala minimnya akses menuju objek wisata itu.
"Potensi objek wisata cukup besar dan tidak kalah dari daerah lain terutama wisata bahari dan alamnya yang indah," kata anggota komisi X DPR Qomar, di Padang, Selasa.
Qomar hadir di Padang dalam rangkaian acara kunjungan kerja komisi X bidang pendidikan, dan pariwisata di Sumbar.
Dalam kunker tersebut anggota komisi itu mengunjungi Kabupaten Solok, Pessel, Bukitinggi, dan Kota Padang.
Qomar yang juga pelawak kawakan tersebut menyatakan cukup menikmati kunjungannya ke Sumbar, karena selain melaksanakan tugas juga bisa berwisata sambil menikmati panorama alam dan bahari Sumbar.
Selama di Sumbar, dia mengaku telah berkunjung ke objek wisata Mandeh di Pessel dan sepanjang perjalanan dia mengaku cukup menikmati pemandangan alam khususnya wilayah pantai.
"Meski perjalannya cukup lama namun kita tidak merasa bosan, karena pemandangannya sangat aduhai," katanya dengan nada kocak.
Dia menyebutkan, Sumbar tidak kalah dari daerah lain yang telah menjadi tujuan wisata terkenal di Indonesia seperti Bali, namun hanya kurang pengelolaan dan promosi saja.
Minimnya pengelolaan dicontohkan kurangnya kegiatan di objek wisata, penataan pedagang kaki lima dan penjual cendramata serta akses ke lokasi yang cukup sulit.
Pemda Sumbar, diisyaratkannya mengalokasikan dana cukup besar untuk pengembangan objek wisata ini, terutama melengkapi infrastruktur sehingga turis semakin berminat datang berkunjung.
"Kita telah punya barangnya tinggal bagaimana mengemas dan menjualnya saja," katanya dan menyatakan optimis orang akan datang berkunjung kedua kalinya jika telah datang ke daerah ini.
"Pemandangan alam Sumbar benar-benar membuat kita merasa nyaman untuk melepaskan penat," katanya.
Dia menyebutkan, anggota DPR mendukung sepenuhnya pengembangan objek wisata Sumbar dan akan memperjuangkan untuk mengalokasikan anggaran bagi penambahan infrastruktur di objek wisata.
Sumber: www.mediaindonesia.com (15 Agustus 2007)
