Buleleng Kenang Chairil Anwar

Singaraja, Bali - Malam Gelar Puisi dan Teater mengenang sastrawan Chairil Anwar yang dilaksanakan oleh Dermaga Seni Buleleng atau DSB, dinilai mampu memberikan warna sastra di wilayah utara Bali itu.

Komentar itu dilontarkan oleh Wakil Bupati Buleleng Made Arga Pynatih saat membuka Malam Gelar Puisi dan Teater mengenang Chairil Anwar 2011 di Taman Kota Singaraja, Kamis (28/4) malam.

Hal itu, kata Wabup Arga, sudah sesuai dengan tujuan Dermaga Seni Buleleng (DSB) polesan sastrawan Gede Artawan, Made Tirthayasa dan Gde Dharna, untuk menumbuhkembangkan dan menjalin semangat kebersamaan berbagai elemen masyarakat dalam bingkai seni guna kemajuan Buleleng.

Wabup Arga Pynatih yang pernah aktif di dunia sastra melalui Sanggar Embun Pagi RRI Singaraja, malam itu membacakan puisi Kerawang Bekasi-nya Chairil Anwar.

Wabup Arga berharap, DSB dapat mengagendakan kegiatan-kegiatan seperti sekarang ini secara rutin dengan berbagai kegiatan di bidang sastra. Sebab, kegiatan sastra bernilai positif untuk membangun SDM, khususnya menjadi insan yang dapat menghargai nilai-nilai seni.

Gede Artawan selaku Koordinator DSB mengemukakan, Malam Gelar Puisi dan Teater mengenang Chairil Anwar dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan atmosfer kehidupan pentas sastra, khususnya puisi dan teater di Singaraja.

Gede Artawan yang dosen Undiksha Singaraja itu menambahkan, pentas puisi juga memberi ruang bagi penyaluran bakat dan minat dalam bidang pentas sastra. Sekaligus pula, memberi warna sastra dalam kegiatan mengenang kepeloporan penyair besar Chairil Anwar.

Puisi Kerawan Bekasi Chairil Anwar dengan piawai dibawakan Wabup Arga, disusul oleh Camat Buleleng Made Suyasa dan Gde Dharna, di samping Tirthayasa membius audiens dengan semangat "Bangunlah Buleleng". Bahkan, menjadi kebanggaan tersendiri bagi DSB, dengan kehadiran penyair nasional, Nuryana Asmaudi yang tinggal di Denpasar tampil membawakan Bisikan Chairil Anwar.

Selain itu, sederatan seniman sastra dari kalangan birokrasi, perguruan tinggi maupun SLTA hingga komunitas sastra lainnya yang ada di Buleleng, seperti Komunitas Mahima, juga membuat suasana taman kota yang sebelumnya sempat diguyur hujan menjadi benderang.

-

Arsip Blog

Recent Posts