Gali Budaya Tradisional Jambi Melalui Festival Seni

Jambi - Untuk menggali budaya tradisional Jambi, Universitas Jambi (Unja) menggelar Festival Seni Tradisional Melayu Jambi. Festifal ini digelar di di Taman Budaya Jambi (TBJ), kemarin. Menurut Ketua Panitia Dwi Surya Hartati, penyelenggaraan even Festifal Seni Tradisional Melayu Jambi merupakan wujud pengabdian Unja untuk mengeksplorasi seni tradisional khas masyarakat Jambi yang saat ini sudah hampir dilupakan.“Sebenarnya banyak sekali seni tradisonal khas Jambi, yang kita miliki. Namun, saat ini seni kesenian tradisional tersebut sudah hampir punah, karena kurangnya perhatian,” ungkap Dwi Surya Hartati, kemarin.

Untuk itu, melalui festival seni tersebut, kesenian- tradisional Jambi bisa terangkat lagi, baik di tataran regional, nasional, maupun internasonal. Ia katakan, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan festival seni tersebut, sebanyak 150 personil yang berasal dari beberapa kota dan kabupaten di Provinsi Jambi.

Disebutkannya, festival yang digelar mulai tanggal 22 - 26 November ini, memperlombakan berbagai cabang, yaitu lomba mendongeng atau bertutur, teater tradisi,
dan nyanyian, serta ditampilkan eksebisi seni dan bazar.

Di samping itu, dalam festival seni tersebut, juga diadakan workshop. Dimana, kegiatan tersebut dilakukan usai penampilan peserta, supaya peserta bisa menambah wawasan mengenai seni yang ditampilkan tersebut.

Dwi tegaskan, untuk mensosialisasikan kegiatan tersebut, pihaknya mengaku menjemput bola, ke sanggar-sanggar kesenian dan bahkan, masuk ke pelosok desa.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unja, Kemas Arsyad Shomad mengatakan, pihaknya menyambut positif digelarnya kegiatan festival seni tradisional melayu Jambi.

“Kegiatan ini sangat menarik dan memberikan motivasi yang besar untuk memunculkan seni tradisional Jambi. Karena, dengan adanya arus modernisasi, budaya kita semakin tergerus,” ujarnya.

Kemas menceritakan, ketika masa kecilnya, banyak cerita atau dongeng khas Jambi, yang selalu diceritakan oleh orang tua kepada anak-anak, dalam rangka memberikan pendidikan sosial maupun keagamaan.

Namun, saat ini, dongeng –dongeng tersebut, sangat sulit ditemui saat ini. Pasalnya, tidak ada generasi yang meneruskan seni tradisi tersebut, secara kerkelanjutan.
Sementara itu, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus menyampaikan, kegiatan seperti festival seni tersebut bisa berkelanjutan, supaya seni khas Jambi tidak hilang.

Di samping itu, dirinya menghimbau kepada mahasiswa, supaya terus berkreasi dan berinovasi, supaya mampu meningkatkan seni tradisi Jambi ketingkat nasional maupun internasional.

“Kita memiliki potensi yang sangat besar. Dari hal-hal kecil, seperti kesenian tradisional yang ada, dapat kita bawa, untuk mengenalkan Jambi,” tukasnya. (cak)

-

Arsip Blog

Recent Posts