Karya Sastra Tengku Amir Hamzah Lebih Dikenal di Malaysia

Medan, Sumut - Budayawan Melayu asal Langkat Zaenal AK mengatakan karya sastra penyair asal Langkat, Tengku Amir Hamzah lebih dikenal dan dihargai puisi-puisinya di Malaysia dibanding di tanah kelahirannya.

"Di Malaysia karya T Amir Hamzah sudah masuk dalam kurikulum wajib pendidikan mulai tingkat dasar hingga universitas," kata Kepala Museum Langkat itu kepada wartawan dalam rangka Peringatan 100 Tahun Tengku Amir Hamzah 28 Februari 1911 – 28 Februari 2011 di Medan baru-baru ini.

Dia mengatakan meskipun Tengku Amir Hamzah merupakan penyair besar yang dimiliki Indonesia namun tingkat penghargaan karya sastranya masih lebih tinggi dihargai oleh masyarakat Melayu Malaysia. Sebab untuk tingkat pelajar sekolah dasar setiap siswanya diwajibkan menghapal satu puisi Amir Hamzah, tingkat SMP 3 puisi, SMA 5 puisi dan di beberapa universitas setiap karya puisi pahlawan nasional tersebut wajib dipelajari. "Sejak tahun 1950-an pusi-puisi Amir Hamzah sudah dikenal di Malaysia. Mereka justru mewajibkan murid-muridnya menghapal puisi-puisinya," kata Antusiasme warga Malaysia juga bukan sekedar menghapal hasil karyanya. Tapi juga sering berziarah ke makam Amir Hamzah yang terletak di samping Masjid Raya Azizi, Tanjung Pura.

Ziarah juga bukan hanya dilakukan secara pribadi tapi berombongan. Bahkan beberapa waktu lalu siswa sekolah kebangsaan di Malaysia sudah menggelar study tour ke makamnya. Antusiasme dan penghargaan yang tinggi seperti itu belum dilihatnya di Indonesia khususnya di tanah kelahiran Amir Hamzah yaitu Melayu Langkat.

Ketua Umum 100 Tahun Tengku Amir Hamzah, Tengku Azwar Aziz mengakui kalau Amir Hamzah sangat dikenal di Malaysia. Bahkan beberapa negara lain seperti Belanda, Jerman, London dan Amerika Serikat sudah terbentuk komunitas Amir Hamzah.

Untuk itu Azwar Aziz menilai hasil karya pujangga seperti Amir Hamzah layak dijadikan muatan lokal di kurikulum pendidikan nasional. Agar generasi muda mengenal sosok pahlawan nasional dari Langkat tersebut.

"Banyak pujangga yang lahir dan besar di sini seperti Amir Hamzah, Chairil Anwar, Armin Pane dan sebagainya. Karya sastranya saya harap ke depan dapat dijadikan muatan lokal," kata Azwar.

Plt Gubsu akan Hadiri
Momentum peringatan 100 tahun Tengku Amir Hamzah yang di gelar di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda pada hari ini (4/5) dan akan dihadiri Plt Gubsu Ir Gatot Pudjo Nugroho dan Walikota Medan, Drs Rahudman Harahap, MM dengan lomba pembacaan puisi karya Amir Hamzah dapat dijadikan stimulus dalam menggairahkan masyarakat untuk lebih mengenal dan menghargai tokoh dan pahlawan nasional. Acara yang serupa disebutkannya justru sudah dimulai di Yogyakarta dan puncak peringatannya akan digelar di Jakarta.

Ketua Pelaksana Lomba Puisi Peringatan 100 Tahun Tengku Amir Hamzah, Sofyan Tan menyebutkan bangsa yang besar hanya bangsa yang dapat menghargai karya seni dan sastranya. Semakin besar penghargaannya maka semakin maju bangsa tersebut. Bahkan untuk mengukur maju tidaknya sebuah peradaban dilihat dari karya seni yang dihasilkan. Untuk itulah pihaknya bersedia memfasilitasi Peringatan 100 Tahun Tengku Amir Hamzah dengan perlombaan membaca puisi untuk tingkat SMA/SMK/sederajat.

-

Arsip Blog

Recent Posts