MABM Berencana Bangun Rumah Adat Melayu

Sambas, Kalbar – Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sambas berencana mendirikan rumah adat Melayu, tapi belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat ini, mungkin pada 2014 baru terwujud.

“Kalau waktu dekat ini sepertinya tidak mungkin. Bisa jadi baru terbangun pada 2014,” kata Ketua MABM Kabupaten Sambas Burhanuddin A Rasyid, usai rapat dengan pengurusnya, kemarin.

Paling tidak dalam waktu dekat MABM tengah memikirkan sekretariat. Beberapa pengurus menawarkan berbagai alternatif sebagai kantor MABM nanti. Mulai dari menidirikan bangunan baru, membeli rumah warga sampai ada yang menawarkan pilihan gedung pemerintah.

“Banyak memang yang harus kita benahi. Sekretariat dengan perpustakaan misalnya, menjadi sesuatu yang prioritas,” ujar Burhanuddin yang juga Bupati Sambas ini. Dia melanjutkan, rencana pembangunan rumah Melayu nantinya akan difungsikan sebagai pusat kegiatan Melayu di Sambas. Dananya belum dipastikan, hanya saja Burhanuddin menyebutkan akan meminta bantuan pemerintah dan sebagian bersumber dari swadaya.

Burhanuddin menegaskan, lebih dari 80 persen warga Sambas adalah etnis Melayu. Tentunya memiliki peran sangat besar membangun kabupaten ini. Pembangunan tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan etnis Melayu sebagai mayoritas. “Untuk itu MABM bertekad membantu pemerintah membangun Sambas,” ucapnya.

Dalam waktu dekat juga akan dilaksanakan pelantikan MABM di kecamatan-kecamatan. Sebanyak 17 kecamatan di Sambas menyatakan sudah membentuk kepengurusan MABM. Mereka siap dilantik. “Dari 19 kecamatan 17 di antaranya sudah menyatakan kesiapannya dilantik, karena memang sudah terbentuk kepengurusannya,” ungkapnya.

Ketua Dewan Penasehat MABM Sambas Juliarti Djuhardi Alwi meminta MABM Sambas menginventarisasi kebutuhan baru memilah mana yang didahulukan. “Karena banyaknya kebutuhan itu harus ada skala prioritas. Mana dulu yang akan kita lakukan,” sarannya. Ketua Bidang Sarana dan Dana MABM Sambas, Hasanusi mengatakan, selain sekretariat organisasi ini juga butuh dana untuk operasional. Jika mengharapkan dana pemerintah, menurutnya, tidak akan cukup. “Menyiasatinya kita minta bantuan donatur. Banyak pengusaha Melayu di Sambas ini,” tuturnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts