Biar Zaman Berubah, Budaya Melayu Betawi Harus Dijaga

Jakarta - Sesuai tradisi kebudayaan Melayu Betawi yang suka berpantun, Gubernur DKI Fauzi Bowo juga menyampaikan pantun sesaat sebelum menutup acara penerimaan finalis abang none Jakarta 2011.

"Anak ayam makan gabah, rumput hijau makanan kuda. Biarpun zaman berubah, budaya Betawi kudu kita jaga," ujar Foke, sapaan Fauzi Bowo, Rabu (27/7/2011) di Balai Agung.

Pantun yang disampaikan Foke melengkapi pantun-pantun yang sebelumnya dibawakan pembawa acara sampai pada 18 pasangan finalis abang none. Foke menuturkan acara abang none Jakarta 2011 termasuk acara unggulan dalam rangka HUT Jakarta ke-484.

Menurutnya HUT Jakarta memiliki makna melestarikan budaya Melayu Betawi, dan pemilihan abang none juga mempunyai tujuan ke arah sana. Foke menjelaskan walaupun peserta abang none tahun ini meningkat, namun perlu disadari bahwa peningkatan peserta belum tentu diimbangi dengan peningkatan kualitas. "Tetapi saya yakin finalis abang none mempunyai kualitas yang bagus. Laporan ini saya dapatkan dari juri-juri di setiap wilayah," ucapnya.

Sebelumnya masing-masing pasangan abang none dari enam wilayah Jakarta menyampaikan salam perkenalan kepada Gubernur. Setiap wilayah Jakarta mengirimkan tiga pasangan abang none dan setiap abang none bermain pantun mengenalkan dirinya. Yang bertugas memperkenalkan rombongan dari wilayahnya adalah pasangan abang none yang menjadi juara pertama di masing-masing wilayah.

-

Arsip Blog

Recent Posts