Busana Kerajaan Gunung Tabur Ikuti Jambore

Tanjung Redeb, Kalimantan Timur – Berau memiliki budaya yang cukup tua, terutama hasil peninggalan kerajaan. Termasuk busana adat pengantin Kerajaan Gunung Tabur yang memiliki empat jenis. Yakni busana kahar suhung, busana raden, busana pangeran diulu dan ampik salayang.

Dari keempat busana itu, busana kahar suhung hanya boleh digunakan oleh anak raja atau keturunan langsung kerajaan. Sedangkan k busana raden yang berwarna hitam yang mirip dengan busana adat kerajaan Jawa ini, boleh dikenakan anak raja meski bukan keturunan langsung. Busana ampik salayang, yang digunakan untuk perkawinan warga yang bukan keturunan bangsawan. Sedangkan keempat jenis busana ini menggunakan bahan baku kain yang sama, yakni dominasi kain beludru.

Menurut Halida Ayoeb, keturunan Kerajaan Gunung Tabur kemarin (25/6), busana adat Kerajaan Gunung Tabur ini akan ambil bagian mewakili Berau dalam Jambore Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Nonformal (PTK PNF) yang berlangsung di Swiss Belhotel Borneo Samarinda pada tanggal 13- 15 Juli. Busana pengantin Kerajaan Gunung Tabur ini sengaja dimunculkan untuk melestarikan nilai budaya, agar kebudayan Berau tidak tergerus perkembangan zaman.

Ia juga menambahkan, busana pengantin kerajaan ini juga didominasi warna kuning keemasan, karena warna tersebut melambangkan munculnya aura dan karismatik serta cocok bila dipasangkan dengan warna-warna yang lain. ”Warna kuning ini juga tak lepas dari pengaruh budaya Melayu yang juga melekat di kerajaan Berau,” jelasnya.

Meski memiliki nilai pelestarian budaya,namun untuk sentuhan modern juga tak ditinggalkan dan ini dapat dilihat dari desain busana secara keseluruhan yang cukup simple, serta riasan wajah pengantin wanita yang juga sederhana. Sedangkan busana untuk laki-laki lebih menyerupai baju koko. Namun warna kuning dan motif hiasan warna juga serupa sehingga muncul kesan kewibawaan. Pada busana pengantin laki-laki juga terdapat penutup kepala yang umumnya dipakai adat Melayu, dengan hiasan motif bunga, ditambah sarung berwarna hijau muda yang dipadukan hiasan berwana kuning keemasan.

-

Arsip Blog

Recent Posts